Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob (foto: Antara)
|
(CAKAPLAH) - Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, mengumumkan pembubaran parlemen pada Senin (10/10). Hal ini akan membuka jalan untuk menggelar pemilihan umum yang diperkirakan akan dihelat bulan November.
Pemilu mendatang ini akan dilangsungkan sembilan bulan sebelum masa jabatan parlemen seharusnya berakhir, menyusul permintaan dari Partai UMNO.
UMNO adalah partai yang menaungi PM Ismail dan merupakan partai terbesar dalam koalisi yang kini berkuasa. Partai ini dilaporkan tengah terlibat masalah dengan pihak-pihak “sekutunya” dan kini mengincar kemenangan besarnya sendiri.
PM Ismail mengatakan ia telah bertemu dengan Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah pada Minggu, yang menyetujui pembubaran tersebut. Ia juga mengatakan telah memutuskan untuk menggelar pemilihan lebih awal di tengah kritik atas legitimasi pemerintahannya.
“Dengan pengumuman ini, amanah akan dikembalikan kepada rakyat. Amanat rakyat adalah penawar yang ampuh untuk menciptakan pemerintahan yang kokoh dan stabil," kata Ismail dalam pengumuman yang disiarkan televisi.
Komisi Pemilihan diperkirakan akan bertemu dalam minggu ini untuk mengumumkan tanggal pemungutan suara yang harus dilaksanakan dalam waktu 60 hari sejak pembubaran parlemen.
Pemilu kemungkinan akan digelar pada awal November, sebelum dimulainya musim muson akhir tahun yang kerap mendatangkan banjir.
Sekutu UMNO di pemerintahan dan partai-partai oposisi telah menolak rencana untuk mengadakan pemilihan di tengah musim hujan. Tahun lalu, hal tersebut menewaskan lebih dari 50 orang dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Namun, para petinggi UMNO memutuskan bahwa pemungutan suara harus diadakan tahun ini agar UMNO dapat memanfaatkan kembalinya pemilih etnis Melayu dan situasi di kubu oposisi yang tengah berantakan.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Suara.com |
Kategori | : | Internasional |