PEKANBARU (CAKAPLAH) - Selama bulan suci Ramadan, Bank Riau Kepri (BRK) Syariah menyalurkan bantuan untuk masjid se-Provinsi Riau melalui kegiatan Safari Ramadan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
Nilai bantuan setiap masjid tidak sama, dan nilai itu juga telah sesuai dengan rapat rencana Safari Ramadan 1444 Hijriah.
Hal itu ditegaskan langsung oleh Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan BRK Syariah, Edi Wardana didampingi Pemimpin Bagian komunikasi korporasi dan IR Ika Irawan.
"Terkait bantuan sarana dan prasarana masjid melalui program kemitraan BRK Syariah sesuai dengan rapat rencana safari ramadan 1444 Hijriah yang dilaksanakan Gubernur dan Wakil Gubernur," kata Edi Wardana, Jumat (7/4/2023).
Edi mengatakan, untuk kota atau kabupaten di luar kota Pekanbaru diberikan Rp50 juta, baik oleh gubernur dan Wakil gubernur Riau. Dan untuk di beberapa tempat sebesar Rp25 juta.
"Dan ini yang Rp 25 juta juga ada yang telah diserahkan oleh Gubernur, tidak hanya Wagubri saja. Bantuan ini merupakan CSR Program Kemitraan BRK Syariah dengan Pemprov Riau seperti tahun sebelumnya, yang diberikan bersamaan dengan kegiatan safari Gubernur dan Wakil Gubernur Riau sesuai dengan jadwal yang disampaikan," tukasnya.
Sebelumnya sempat heboh kalau Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution menghentikan kegiatan Safari Ramadan ke daerah-daerah di Riau.
Edy Natar Nasution membenarkan perihal batalnya agenda Safari Ramadan ke masjid-masjid di kabupaten/kota se-Riau tersebut.
"Iya, saya tidak melaksanakan Safari Ramadan ke masjid kabupaten kota yang sudah dijadwalkan. Ini karena ada sedikit masalah pada bantuan yang akan disalurkan untuk masjid, sebab adanya pemotongan anggaran yang diperintahkan oleh Gubri untuk tim Safari Ramadan saya," kata Wagubri.
Wagubri mengatakan, bantuan untuk masjid yang dipotong Gubernur Riau jumlahnya mencapai 50 persen. Yang awalnya untuk tim Wagubri sebanyak Rp50 juta per masjid, dipangkas hanya menjadi Rp25 juta. Sementara untuk tim Gubri tetap Rp50 juta.
"Untuk itu, saya membatalkan dan menghentikan Safari Ramadan ini karena akan mengecewakan masyarakat, dan saya juga tidak mau berbohong kepada masyarakat," tegas Wagubri.
Perlakukan ini, tegas Wagubri, juga merupakan bentuk ketidakadilan yang harus dihentikan. Tambah lagi safari tesebut kegiatan di bulan suci Ramadan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
"Pemotongan anggaran ini dilakukan setelah kunjungan ke 4 ke Kabupaten Siak, Rokan Hilir, Kampar dan Kota Dumai. Setelah jadwal seterusnya ada perintah dari beliau (Gubernur) untuk tim Wagubri dikurangi menjadi Rp25 juta," terangnya.
"Anggaran itu kan bukan bantuan pribadi, melainkan bantuan dari BRK Syariah berupa CSR. Tahun lalu semua juga berlaku sama, baik tim Gubernur maupun tim Wagubri sama-sama menyalurkan bantuan Rp50 juta per masjid, sekarang kok dibeda-bedakan dan beliau yang memerintahkan langsung," ungkapnya.
Wagubri pun menyampaikan permohonan maafnya atas batalnya Safari Ramadan akibat hal tersebut.
"Mohon maaf, saya tidak melanjutkan Safari Ramadan, karena ada perlakuan yang tidak adil dari Gubernur. Saya harap masyarakat bisa memahami, dan tidak kecewa dengan pembatalan yang saya lakukan ini," katanya mengakhiri.***
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan, Ekonomi |