PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Dumai dan Bengkalis beberapa hari ini cukup menyita perhatian. Sebab, sudah lama Provinsi Riau tidak mengalami kebakaran hingga berhari-hari seperti itu.
Anggota DPRD Riau Husaimi Hamidi mengatakan, kawasan itu memang lahan gambut. Walau pun status siaga darurat dikeluarkan, tapi alam tidak bisa kita prediksi.
"Hari ini kita lihat panasnya luar biasa. Sebenarnya kesadaran pihak swasta atau perusahaan yang harus menjaga alam ini. Kalau hanya dana yang kita siapkan untuk mencegah kebakaran lahan itu, berarti kita masih gagal," kata Husaimi, Rabu (26/04/2023).
Husaimi menyebut, pencegahan itu bagaimana memberi pencerahan kepada masyarakat dan perusahaan pentingnya menjaga alam ini. Kata dia, lebih bagus anggaran ini untuk mengedukasi masyarakat kita.
"Kita berharap pemerintah harus hadir saat itu. Umpamanya masyarakat punya lahan 4 hektare itu harus dibantu oleh pemerintah untuk menstekingnya. Supaya masyarakat jangan membakar lahan," kata Husaimi.
Ia menyebut sudah pernah mengusulkan, pemerintah harus hadir jika ada masyarakat punya lahan dan tidak punya uang untuk mengelola. Kata dia, pemerintah harus mendata dan membantu.
"Pemerintah Riau bantu untuk menstaking agar bisa menanam, sehingga mereka tidak membakar. Rata-rata yang ditahan itu masyarakat biasa," kata dia.
Ia harapkan ubah pola pikir, bagaimana melakukan pencerahan kepada masyarakat bahwa pentingnya menjaga alam. Kemudian pemerintah harus hadir ketika masyarakat yang punya lahan tapi tak punya uang.
"Pemerintah anggarkan untuk menstaking lahan masyarakat agar mereka bisa menanam sawit kah, karet kah namanya. Sehingga tidak alasan mereka lagi untuk membakar," kata dia.
Sejak beberapa hari terakhir, kebakaran hebat yang terjadi di Dumai dan Bengkalis terus diusahakan petugas gabungan untuk dipadamkan. Meski demikian, penyebab dari kebakaram hutan dan lahan tersebut, sampai saat ini masih belum terungkap, apakah dibakar atau terbakar. Apakah lahan milik perusahaan atau perorangan.
Kabid Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur mengatakan, bahwa saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang. Pihaknya yang jelas terus berupaya agar api padam.
"Masih belum tahu, lagi proses penyelidikan," kata Jim Gafur.
Untuk diketahui, hari ini, Rabu (26/4/2023), Gubernur Riau Syamsuar bertolak ke Dumai untuk melihat langsung kebakaran yang terjadi.
Sebelumnya, Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal juga telah mengunjungi lokasi kejadian untuk langsung melakukan pemadaman dan pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan.
"Saya telah memerintahkan Ditreskrimsus untuk mengungkap kasus ini dan memburu pelaku pembakaran lahan ini," kata Iqbal, Selasa (25/4/2023).
Selain upaya pemadaman, Polda Riau juga mengambil langkah dengan melakukan penyelidikan, dengan menurunkan tim dari Direktorat Reskrimsus.
"Sebab itu saya bawa Direktur Reskrimsus, saya perintahkan selidiki, tindak tegas dan proses hukum," cakapnya.
Untuk diketahui, lokasi yang terbakar merupakan lahan gambut dengan kedalaman sekitar enam meter sehingga proses pemadamannya membutuhkan waktu.
Di sana, ada sekitar 50 hektare hamparan gambut yang terbakar, di mana memicu terjadinya asap dan sulit untuk dipadamkan. Namun Irjen Iqbal meyakinkan, situasi terkini di lokasi Karhutla sudah dapat diatasi dan dalam proses pendinginan.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai |