PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dua mantan pejabat Pemprov Riau, Syamsurizal dan Zaini Ismail menjadi perbincangan terkait kedatangan mereka ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau, Rabu (10/1/2018) tengah malam kemarin. Keduanya datang untuk mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Riau.

Keduanya mengaku mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra untuk mendaftar sebagai calon gubernru dan wakil gubernur Riau.

Akan tetapi KPU Riau menolak pendaftaran Syamsurizal-Zaini Ismail karena mereka datang tanpa didampingi partai politik yang mereka klaim.

Sebagaimana diketahui, Syamsurizal merupakan mantan Bupati Bengkalis dua periode. Sebelum pensiun sebagai PNS, Syamsurizal menjabat sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Riau. Sedangkan Zaini Ismail adalah mantan Sekretaris Dareah Provinsi Riau.

Terkait hal ini ternyata jajaran pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau menganggap 'angin lalu' manufer yang dilakukan Syamsurizal-Zaini.

Seperti yang disampaikan pengurus DPW PKB Riau Sugianto bahwa pencalonan Syamsurizal dan Zaini Ismail di Pilgub Riau hanya terkesan main-main.

"Itu tentu terkesan main-main. Untuk mendaftar harus ada SK dukungan dari parpol, mereka tidak bisa menunjukkannya," kata Sugianto pada Kamis (11/1/2018).

Sugianto yang merupakan anggota DPRD Riau itu mengatakan bahwa Pimpinan Gerindra dan PKB di Riau sudah terlebih dahulu mendaftarkan pasangan Lukman Edy-Hardianto ke KPU Riau pada pukul 20.00 malam. Sementara Syamsurizal-Zaini Ismail baru datang pada pukul 23.30 dan tanpa didampingi pimpinan parpol pengusung.

Sugianto juga mengatakan bahwa keduanya tidak ada komunikasi dengan PKB. "Komunikasi baru dilakukan dengan DPW justru pada malam tersebut sebelum mereka datang ke KPU. Tentu kita tolak karena kami tidak merasa memberikan SK," jelasnya.

Namun Sugianto mengatakan bahwa peristiwa ini membawa hikmah tersendiri. Ia mengatakan bahwa peristiwa ini membuat tim LE-Hardianto makin solid untuk memenangkan pemilu.

"Kita tidak tahu apakah ada motif lain yang ingin melemahkan LE-Hardianto. Yang jelas kita ambil hikmahnya juga sebagai promosi gratis," tutupnya.