PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi Riau akan memperketat pengawasan terhadap tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja disejumlah perusahaan di Riau, menyusul banyaknya pengaduan terhadap TKA asing khususnya asal Tiongkok, Cina.
Hal ini diakui Kepala Dinas Tenaga Kerja Riau, Rasidin. Ia mengatakan,2017 ini akan ada penambahan 42 pegawai dari Kementrian Tenaga Kerja, yang akan berkantor di Riau dan bertugas sebagai sebagai petugas ketenagakerjaan yang masuk ke Riau.
"42 pengawas ini sebagai fungsional pengawas yang lisensinya dikeluarkan Kementerian. Mereka nanti akan bekerja mengawasi ketenagakerjaan yang ada di Riau. Kedepan TKA wajib lapor ke Disnaker," ujar Rasidin, Selasa (3/1/2017), di Ruang Kerjanya.
Terkait dengan TKA asal China yang bekerja di PLTU Tenayan Raya, Pekanbaru, dan PLTD Purnama di Dumai, Rasidin mengatakan telah melakukan pengecekan. Dan hasilnya tenaga kerja yang didatangkan khusus untuk mengerjakan proyek pembangkit listrik milik negara, dimana investornya dari China.
Tercatat ada sebanyak 400 prang tenaga kerja China di PLTU Tenayan, mulai dari tukang cakul, tukang cuci, tukang masak, tukang gosok pakaian, buruh bangunan samlai tenaga ahli berasal dari China. Sedangkan di Dumai mencapai 302 orang.
"Semua izin mereka dikeluarkan oleh pusat. Dan izinnya memang untuk bekerja, dan batas waktunya selama satu tahun. Kalau yang di Dumai kita sudah cek ada dia yang ilegal, dan sudah kita keluarkan. Setelah dikeluarkan mereka masik lagi ada izinnya dari pusat. Memang mencolok tenaga kerja China yang masuk di proyek itu," jelas Rasidin.
Lebih jauh dijelaskan Rasidin, untuk TKA yang masuk ke Indonesia dikenakan retribusi. Dimana perorang TKA dikenakan retribusi sebesar 100 Dolar, perorang perbulan. Namun sayangnya retribusi tersebut langsung masuk ke kas Negara, dan tidak masuk sebagai PAD Riau.
"Yang dari China itu retribusi ke Negara, tidak masuk ke kita. Tapi kalau yang TKA lain, selama tahun 2016 ada yang langsung ke Riau. Itu sekitar Rp3 Miliar PAD ke kita," ungkapnya.
Untuk tahun 2017 ini, TKA China yang ada di PLTU Tenayan Raya, Pekanbaru sudah berkurang. Karena proyek pengerjaannya sudah hampir selesai. Diperkirakan hanya tinggal sekitar 50 orang, sedangkan yang lain sudah dipulangkan. Untuk di Dumai proyek belum selesai.*
Penulis | : | ck3 |
Editor | : | Bhimo |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Riau, Politik, Nasional |