PEKANBARU (CAKAPLAH) - Intensitas kampanye para calon anggota legislatif (caleg) menjelang Pemilu Legislatif 2019 kian tinggi. Para politisi semakin gencar menemui masyarakat dan menebar janji-janji demi bisa mendapatkan suara pada hari H mendatang. Diantara mereka ada yang menjanjikan pendidikan gratis, kesehatan gratis, hingga membangun jalan.

Apa yang dijanjikan para caleg tersebut memang tidak seluruhnya salah, sebab salah satu fungsi legislator adalah penganggaran (budgeting), disamping tugas legislasi dan pengawasan. Akan tetapi masyarakat pemilih diingatkan pandai-pandai dalam memilih caleg, sebab banyak janji-janji yang terkadang mustahil direalisasikan.

Hal tersebut disampaikan akademisi dari Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Aidil Haris. Ia mengingatkan dalam tahun politik 2019 ini, masyarakat mesti cerdas dalam memilih jangan sampai terkesan membeli kucing dalam karung atas semua janji-janji caleg.

"Pada Caleg pun harus paham apa tugasnya jika kelak terpilih sebagai legislator. Sehingga apa yang dijanjikan hari ini hal itu bisa terealisasikan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Jadi harus bisa mengedukasi masyarakat dalam berpolitik," cakap Aidil Haris, Selasa (29/1/2019).

Disinggung mengenai adanya beberapa Caleg yang memberikan janji-janji politik yang dinilai sulit direalisasikan seperti janji pendidikan dan kesehatan gratis, Aidil mengatakan bahwa Caleg tersebut seharusnya menjauhkan janjinya dari yang tidak bisa direalisasikan.

"Banyaknya janji Caleg dari yang realistis sampai yang irasional atau tak masuk diakal. Itu karena tidakkepahaman dan ketidakkecerdasan Calegnya sendiri dalam menjalankan memahami tugas dewan," cakapnya lagi.

"Memang ada tugas Legislatif itu budgeting atau penganggaran, setiap usulan eksekutif akan dibahas di legislatif. Tapi domain ini harus dipahami oleh legislatif. Jadi kalau bisa legislatif itu janganlah bicara janji-janji yang sulit direalisasikan. Jadi walaupun eksekutornya eksekutif dan pengesahan di legislatif, tapi dalam membahasnya itu tugas kedua belah pihak," paparnya.

Ia mengakui, memang ada gunanya peran dewan dalam penganggaran budgeting, ada peran dewan dalam pengesahan untuk menyuarakan pendidikan dan kesehatan gratis tetapi perlu diingat bukan hanya tugas dewan dalam mewujudkannya.