PEKANBARU - Target Pemerintah Provinsi Riau dalam mengejar target realisasi APBD 2017 diatas 80 persen akhirnya tercapai. Dari laporan realisasi secara fisik mencapai 91,21 persen dan keuangan mencapai 83,22 persen.
Asisten II Setdaprov Riau, Masperi, menjelaskan, sesuai dengan SP2D hingga akhir 31 Desember realisasi keuangan mencapai 83,22 persen. Namun untuk fisik masih akan bergerak hingga tanggal 10 Januari 2017.
"Kalau keuangan sudah tutup, dan finalnya sesuai dengan target 83,22 persen. Kalau fisik memang ada kendalanya, dari Dinas Cipta Karya yang masih dilakukan penghitungan. Jadi fisik yang sekarang 91 persen itu akan bergerak sampai tanggal 10 nanti," jelas Masperi, saat dihubungi, Senin (2/1/2017)
Dijelaskan Masperi, yang menjadi persolan di Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Ciptada), soal pencairan oleh kontraktor di Bank. Apakah sudah di lakukan pencairan oleh pihak kontraktor atau belum. Namun untuk SP2D sudah diselesaikan pada tanggal 31 Desember.
"Jadi untuk fisik itu belum bisa dipastikan apakah berkurang atau bertambah dari 91,21 persen itu. Yang menjadi persoalankan di Ciptada itu, mereka sudah menagihnya. Sekarang apakah sudah ada transfer di Bank belum tau. Sekarang ini di Ciptada fisiknya baru 43 persen. Sekarang ini belum di input ni keuangannya, hingga tanggal 10 Januari terakhirnya," ungkap Masperi.
Sementara itu, untuk Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2016, sesuai dengan APBD 2016 yang mencapai Rp10,3 Triliun, dengan serapan yang mencapai 83 persen. Makan Silpa hanya 17 persen atau Rp1,7 Triliun. Namun jika nanti diperhitungan akhir dari sisa masing-masing dinas, maka Silpa akan bertambah mencapai Rp2,1 Triliun.
"Silpa kita menurun jauh bila dibandingkan tahun lalu, hanya Rp1,7 T. Tapi kalau dari SP2D nya ada tidak SPS nya. Misalnya ni kalau dari perjalanan dinasnya ada 10, tapi kalau tidak sampai tentu dikembalikan nah itu dia Silpa bisa bertambah," ungkapnya.
Sedangkan untuk APBD 2017 setelah dirasionalisasikan bertambah dari angka Rp10,4 triliun menjadi Rp11 triliun atau naik sebesar Rp549 miliar lebih. Tambahan ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) transfer APBN 2017.