Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misfaruddin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pandemi Covid-19 membawa pengaruh terhadap kinerja pembangunan manusia di Riau. Hal ini ditandai dengan adanya penurunan besaran nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2020 dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misfaruddin, Selasa (5/1/2021). Ia mengatakan IPM Riau tahun 2020 sebesar 72,71 atau turun 0,29 poin (0,40 persen) dibanding IPM tahun 2019 yang besarnya 73,00.
"Penurunan IPM tahun 2020 sangat dipengaruhi oleh turunnya rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Indikator ini turun dari 11,26 juta rupiah pada tahun 2019 menjadi 10,68 juta rupiah pada tahun 2020," ujar Misfaruddin.
Ia mengatakan dari sisi pendidikan, tahun 2020 anak-anak berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,20 tahun atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk mengenyam pendidikan hingga Diploma II (tidak tamat). Angka ini meningkat 0,06 tahun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 13,14 tahun.
"Selain itu, rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas juga masih meningkat 0,11 tahun, dari 9,03 tahun pada tahun 2019 menjadi 9,14 tahun (kelas X, namun tidak tamat) pada tahun 2020," cakapnya.
Dari sisi kesehatan, bayi yang lahir pada tahun 2020 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,60 tahun, lebih lama 0,12 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir tahun sebelumnya.
"IPM tertinggi di Riau berada pada Kota Pekanbaru sebesar 81,32 sedangkan yang terendah di Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar 65,50. Kenaikan IPM hanya terjadi di Kabupaten Bengkalis (naik 0,03 persen), sedangkan Kabupaten Rokan Hulu tercatat mengalami penurunan IPM tertinggi (0,79 persen) dibanding tahun sebelumnya," tuturnya.