Ismail Sabri Yaakob mendapat dikungan dari aliansi partai penguasa pemerintah untuk menjadi PM Malaysia yang baru (Foto: Reuters)
|
(CAKAPLAH) - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob selangkah lagi akan ditunjuk menjadi perdana menteri yang baru oleh Sultan Abdullah. Dia mampu mengumpulkan dukungan mayoritas dari parlemen, yakni 114 dari total 222 kursi.
Dukungan terbaru bagi pria 61 tahun tersebut datang dari koalisi pemerintahan Muhyiddin Yassin, Perikatan Nasional. Muhyiddin mengatakan aliansi politiknya mendukung Ismail Sabri Yaakob sebagai calon perdana menteri dengan suara bulat.
Muhyiddin mundur dari jabatan perdana menteri pada Senin lalu setelah beberapa anggota parlemen dari koalisi Perikatan Nasional menarik dukungan baginya.
Namun aliansi tetap memberikan dukungan bagi Ismail dengan alasan dia bisa melanjutkan kebijakan pemerintahan sebelumnya dalam penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi hingga digelar pemilihan umum berikutnya.
Sultan Abdullah bertemu dengan 114 anggota parlemen yang mendukung Ismail hari ini untuk memastikan dukungan mereka. Keesokan harinya, Sultan akan bertemu dengan para sultan negara bagian untuk membahas masalah ini. Keputusan mengenai siapa perdana menteri baru kemungkinan akan disampaikan Sultan Abdullah setelah itu.
Ismail menjadi sosok populer belakangan ini di Malaysia karena perannya dalam menangan pandemi Covid-19. Dia dipercaya menjadi wakil perdana menteri sejak Juli lalu setelah menjabat menteri pertahanan.
Di pemerintahan Muhyiddin, dia termasuk salah satu menteri yang bertanggung jawab mengeluarkan respons pandemi, termasuk mengumumkan pembatasan atau lockdown.
Ismail merupakan politikus senior Malaysia dan menjadi anggota parlemen sejak 2004. Dia juga menjabat sebagai menteri di bawah dua perdana menteri sebelum Muhyiddin serta memegang berbagai portofolio termasuk pembangunan perdesaan dan daerah, pertanian, dan perdagangan dalam negeri.
Jika terpilih, naiknya Ismail Sabri juga menandai kembalinya kader Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) ke tampuk tertinggi pemerintahan Malaysia. Partai itu kalan dalam pemilu pada 2018, salah satunya dipicu skandar megakorupsi yang menjerat mantan PM Najib Razak.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | iNews.id |
Kategori | : | Internasional, Politik |