Wihadi Wiyanto
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Juru bicara Fraksi Partai Gerindra DPR RI, mengusulkan agar Pemerintah menurunkan defisit di Rencana Anggaran Pendapatan Negara (RAPBN) tahun 2022 sebesar 4,0 hingga 4,5 persen.
Hal itu mengacu pada realisasi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2020 yang mencatat defisit APBN sebesar 6,14 persen dan outlook APBN 2021 sebesar 5,82 persen, maka dalam RAPBN TA 2022 pemerintah mengusulkan defisit sebesar 4,85 persen dari PDB.
“Kami usulkan agar pemerintah menurunkan defisit anggaran hingga 4 persen, karena defisit yang diusulkan pemerintah dalam RAPBN 2022 masih lumayan tinggi apalagi saat pandemi ini APBN juga berdampak,” ujar juru bicara F-Gerindra DPR RI Wihadi Wiyanto.
Dirinya menegaskan, kebijakan ekonomi harus diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, berkeadilan dan berkedaulatan.
Dalam mencapai sasaran tersebut pembangunan ekonomi harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti meningkatkan pendapatan, mengurangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kesempatan kerja serta mampu meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. Mengingat dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan masyarakat sejak awal tahun 2020 masih berlanjut hingga kini.
“Penurunan kesejahteraan masyarakat yang dimaksud antara lain tercermin dari menurunnya pengeluaran konsumsi rumah tangga,” pungkasnya.
Anggota Komisi XI DPR RI itu menyampaikan, pada pencapaian pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi Covid-19 yang tidak mencapai target, dan pertumbuhan ekonomi minus 2,07 persen pada tahun 2020.
Ia mengingatkan pemerintah bahwa mematok asumsi pertumbuhan yang terlalu tinggi sebab jika realisasinya tidak sesuai target perencanaan akan berdampak pada penurunan belanja negara dan pendapatan negara.*
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional, Pemerintahan |