Parisman Ikhwan (kanan)
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Riau, Parisman Ikhwan, angkat bicara terkait kritikan sejumlah pihak terkait tingginya harga minyak goreng di Riau dan persoalan lain yang mengkritik Gubernur Syamsuar.
Ketua Komisi IV DPRD Riau ini mengatakan, tingginya harga minyak goreng (migor) kemasan di Riau dikarenakan aturan harga eceran tertinggi (HET) yang dicabut oleh pemerintah pusat. Sehingga dengan kebijakan itu otomatis berdampak pada seluruh provinsi termasuk Riau.
"Karena aturan HET dicabut Pemerintah Pusat berdampak pada pemerintah di daerah. Namun untuk harga minyak curah tetap di harga Rp14.000 perliter," kata Parisman, Ahad (3/4/2022).
Parisman mengatakan, saat kedatangan Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto ke Pekanbaru beberapa waktu lalu dengan menggelar pasar murah minyak goreng di Pelindo dan di lapangkan Puskopkar Pandau Permai Kampar, sangat membantu masyarakat terkait kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng.
"Tapi jika ada sekarang ini minyak goreng langka tentu patut dicurigai ada permainan mafia yang menimbun dan kita minta ditindak," tegasnya.
Namun, kata Parisman, Pemerintah Provinsi Riau, akan terus melakukan operasi pasar untuk memantau ketersediaan serta perkembangan harga bahan pokok, khususnya minyak goreng ini di bulan Ramadan.
Sementara itu terkait kesejahteraan guru honorer, politisi Golkar dapil Pekanbaru ini menyebutkan bahwa terkait honor guru tingkat Provinsi Riau sampai saat ini tidak ada masalah.
"Kalau untuk guru honorer di provinsi tidak ada masalah karena gubernur Riau fokus untuk itu. Namun permasalahannya yang terjadi kesejahteraan guru honor di tingkat kabupaten dan kota maka dari itu kita minta pemerintah daerah segera menyelesaikannya," katanya.
Pria yang akrab disapa Iwan Fatah ini juga menyinggung soal keseriusan gubernur Riau dalam membangkitkan perekonomian di tengah Covid-19 yang juga patut diapresiasi.
Dimana saat ini katanya, dalam kepemimpinan Gubernur Riau Syamsuar, Provinsi Riau menjadi nomor urut ke 4 yang berhasil menyelesaikan perekonomian di tangah Covid-19 ini.
"Ini perlu diapresiasi. Kemudian untuk pembangunan di Kota Pekanbaru saja anggarannya cukup besar dialokasikan. Yakni hampir Rp100 miliar di luar Bankeu," cakapnya.
"Khusus masalah minyak goreng, BBM solar, sebenarnya hampir semua provinsi mengalami hal yang sama di seluruh Indonesia jadi ini masalah nasional yang harus kita sikapi bersama," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Pemerintahan, Riau |