Ilustrasi pelantikan pejabat.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Provinsi Riau menyoroti pelantikan pejabat eselon III dan IV secara diam - diam dan ikut menyoroti menantu gubernur yang mendapat promosi.
Manajer Advokasi Fitra Riau, Taufik kepada CAKAPLAH.com mengatakan, pelantikan eselon III dan IV yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Riau seharusnya diumumkan secara terbuka kepada publik agar publik tahu terkait prosesi pengangkatan ini.
"Dengan adanya kasus ini wajar publik bertanya. Karena Pemprov terkesan tidak terbuka untuk mengangkat mereka, apakah benar mereka sudah benar layak untuk diangkat atau tidak," kata Taufik, Sabtu (3/9/2022).
Jangan terkesan, sambung Taufik, ada kepentingan sisi lain gubernur ataupun alasan hubungan kedekatan sehingga para pejabat yang dilantik pantas untuk diangkat dan mendapatkan promosi.
"Pengangkatan harus benar-benar berprinsip terbuka. Itu yang harus dipahami oleh pemerintah," cakapnya lagi
Selain itu, proses penunjukan dan perekrutan jabatan karier yang harus diketahui harus melihat bagaimana pejabat yang diangkat harus memenuhi unsur, bagaimana pendidikan formalnya, seberapa banyak mengikuti diklat jabatan, dan berapa usianya. Serta berapa lama masa kerjanya dan pangkat golongan berapa, serta bagaimana tingkat jabatan yang diemban saat ini dan paling utama prestasi kerja.
"Apakah prestasi kerja mereka sudah benar dan baik. Tentunya penilain ini yang melakukan adalah atasan mereka di Dinas atau Kepala Dinasnya," ujarnya.
Dan gubernur selaku pimpinan daerah, kata Taufik, yang akan mendatangani SK pengangkatan tersebut harus mengecek terlebih dahulu layakkah mereka untuk menjabati struktural eselonisasi tersebut dengan melihat aspek tadinya.
"Jika mereka belum layak gubenur berhak untuk mencoret usulan dari BKD tersebut atau tidak melantik. Dan gubenur harus mengkonfirmasi kepada atasannya di dinas tersebut," cakapnya.
"Nah pertanyaannya yang perlu digali terkait kasus ini. Apakah menantu gubenur sudah memenuhi aspek tersebut untuk dipertimbangkan menduduki jabatan eselon III tersebut ? Kalau seadainya belum layak seharusnya gubenur tidak melantik. Tapi mungkin gubenur sudah menerima penilaian terkait menantunya itu dan bisa saja dengan pertimbangan gubenur melantik menantunya itu," cakapnya lagi
Agar publik terkesan tidak curiga lebih jauh, kata Taufik, seharusnya gubenur di awal memiliki sikap keterbukaan dalam prosesi ini. Akan tetapi faktanya gubenur malah tidak mengumumkan penilaian atas kelayakan mereka.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar kembali melakukan mutasi, promosi dan rotasi pejabat di lingkungan Pemprov Riau. Meskipun terbatas, mutasi kali ini dilakukan secara diam-diam tanpa diketahui awak media.
Dari informasi yang dirangkum, pelantikan kali ini hanya dilakukan untuk pejabat eselon III dan IV di empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau, Dinas Perhubungan (Dishub) Riau, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau, serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Riau.
Dari sederet nama yang dimutasi, promosi, dan rotasi, terdapat nama Tika Rahmi Syafitri yang tak lain adalah menantu Gubri Syamsuar. Tika kembali mendapat promosi jabatan dari posisi Kepala Sub Bagian (Kasubag) yang ia emban tahun 2020 lalu, kini naik menjadi Kepala Kantor Samsat Pekanbaru Selatan, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau.
Promosi menantu Gubernur Riau tersebut menjadi tanda tanya pegawai di lingkungan Pemprov Riau. Kenapa tidak? Pada tahun 2019, ia sempat dipromosikan menjadi Kasubdit di Bapenda Riau dari staf biasa di Bidang Retribusi.
Saat itu, Tika dilantik bersama 623 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov Riau. Ia masuk daftar pejabat eselon IV sebagai pejabat promosi dari staf Bidang Retribusi Bapenda Riau.
Bahkan kenaikan pangkat menantu Gubernur Riau itu disebut-sebut merupakan kenaikan pangkat istimewa. Sebab dalam kurun waktu dua tahun, dari staf melonjak menjabat jabatan eselon III, sebagai jabatan promosi dengan golongan 3a.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan atasan Tika, yakni Ade Rinaldi yang merupakan adik Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Retribusi Bapenda Riau di demosi menjadi pejabat eselon IV di Dinas Perhubungan (Dishub) Riau.
Ade Rinaldi didemosi pada pelantikan gelombang pertama, Jumat (8/7/2022) lalu di Aula Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau. Padahal diketahui, Ade salah satu peserta terbaik Diklat PIM 3.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |