PEKANBARU (CAKAPALAH) - Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman sempat kaget ada kabupaten/kota yang mengeluhkan soal kekurangan guru. Padahal informasi dari Dinas Pendidikan, di Riau kelebihan guru hingga 2.500 orang.
Perihal tersebut diketahui gubernur saat menghadiri rapat koordinasi penyusunanan program kegiatan pendidikan Provinsi Riau, di Pekanbaru, Selasa (21/3/2017) malam.
"Kita ada persoalan kelebihan guru 2.500 orang. Tapi sebagian daerah mengeluh kekurangan guru. Makanya kedepan kita harapkan guru ini bisa buka-bukaan soal jumlah guru ini, agar kita bisa memberikan kesimpulan dan mapping," harapnya.
Karenanya, Gubri minta Dewan Pengawas untuk pro aktif mengejar Dinas Pendidikan segera melakukan pendataan jumlah guru secara rill. Termasuk dapat melakukan pemetaan guru.
"Tadi saya dengar Meranti kelebihan guru, tapi kabupaten lain masih kurang guru, sehingga memakai guru komite. Dengan dipetakan, mana daerah jumlah gurunya berlebih bisa ditempatkan ke daerah yang kekurangan guru itu," ujarnya.
Untuk itu, dengan buka-bukaan soal jumlah guru, maka Pemprov Riau bisa lakukan efesiensi. Karena menurutnya tidak semua anggaran setiap sekolah di kabupaten/kota sama. Kalau anggaran bisa diratakan, maka ini akan lebih bagus, dan Pemprov Riau akan mudah menganggarkannya.
"Dengan jumlah guru rill, kita bisa menempatkan guru supaya tidak idol. Karena semuanya ini menyangkut anggaran. Kalau bisa menghemat anggaran, kalau ada permintaan atau kekurangan guru bisa cepat ditalangi," terangnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Hadi |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |