PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wacana Kementerian Pertanian menjadikan Riau salah satu lumbung pertanian dan pangan sepertinya mendapat kendala yang cukup serius. Bukan karena lahan yang tidak ada, namun belum tuntasnya pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Riau menjadi masalah dalam mewujudkan mimpi tersebut.

Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, Kementerian Pertanian RI memang secara langsung sudah meminta Pemprov Riau menyiapkan lahan seluas 110 ribu hektar ‎untuk pengembangan sektor pertanian.

"Pak Menteri (Pertanian,red) berharap Riau bisa berkontribusi pengembangan pertanian untuk nasional dan regional, tapi kita harus mengurus dulu ke kementerian terkait (KLHK,red)," kata Gubri, Rabu (19/4/2017) di Gedung Daerah Pekanbaru.

Meski begitu, Andi Rachman sapaan Gubri mengaku sudah mendapatkan pemetaan lahan pertanian yang akan digarap. Namun sayangnya Provinsi Riau belum bisa melaksanakan lantaran persoalan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang urung rampung.

‎"Saya sudah dapat pemetaannya, tapi ‎kita tunggu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), karena ini menyangkut RTRW. Nanti kita akan bahas lagi," paparnya.

Diketahui, sebenarnya rencana aksi itu masuk dalam program Kementerian Pertanian mewujudkan 9 juta hektar untuk lahan pertanian.

Di Riau ditawarkan 110 ribu hektar lahan diperuntukkan untuk 100 ribu hektar pertanian jagung dan 10 ribu hektar untuk padi, dalam rangka pengembangan tanaman pangan dan memperkuat ketahanan pangan di Riau.

Dengan adanya peruntukan lahan untuk pertanian ini, Riau memberikan kontribusi untuk ketahanan pangan nasional dan regional. Salah satu daerah yang disiapkan adalah Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan.

Sebagaimana diketahui, RTRW Riau masih dalam pembahasan di DPRD. Hingga kini belum diterbitkan Perda RTRW setelah direvisi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Tak hanya sektor pertanian, RTRW Riau juga berdampak terhadap investasi yang akan masuk ke Riau.