Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Jumlah sampel yang diperiksa di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad Riau menurun menjadi 165 sampel swab.
Padahal kapasitas labor perhari bisa memeriksa 1.000 sampel perhari. Hanya saja sampel yang datang kurang. Kondisi ini menjadi perhatian Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi.
Atas kondisi itu, kata Yovi, pihaknya sudah diperintahkan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau yang juga Gubernur Riau, Syamsuar agar seluruh kabupaten/kota bisa mengirim 100 sampel perhari.
"Seperti yang sudah diberikan surat, kabupaten/kota tidak hanya 50 sampel perhari, tapi bisa mengirim 100 sampel perhari," ujarnya.
Dia menjelaskan, jika masing-masing kabupaten/kota bisa mengirim 1.000 sampel, maka perhari bisa 12.000 sampel diperiksa.
"Saya kira jika perhari 1.000 sampai 1.200 sampel perhari labor kita masih bisa menghandel. Intinya di dalam kondisi kita sekarang dengan jumlah pasien yang tidak terlalu banyak, harusnya kita lebih aktif melakukan traking. Sehingga tercapai syarat supaya beradaptasi kehidupan baru (new normal)," terangnya.
"Apalagi Presiden menyatakan jumlah kapasitas labor yang harus dicapai untuk Indonesia sebanyak 30 ribu perhari. Kalau Riau bisa menyumbang 1.000 sampai 1.200 sampel itu sudah bisa lebih baik," sambungnya.
Sebab menurutnya, dengan cakupan jumlah penduduk Riau lebih kurang 6,5 juta jiwa, maka 1.000 sampel perhari itu sudah cukup.
"Jika perhari kita bisa mencapai 1.000 sampel saja, dan hasilnya yang positif tidak terlalu banyak atau relatif datar. Maka Riau baru bisa dikatakan aman melakukan aktivitas. Tapi sebelum itu tercapai belum bisa aman. Karena dengan kondisi sekarang strateginya adalah mencari. Beda diawal-awal kita menunggu kasus, kita mulai April sudah mencari kasus," tutupnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |