Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pada periode Januari-Agustus 2021 impor non migas Riau terutama berasal dari Tiongkok mencapai angka terbesar yaitu US$ 212,69 juta (25,35 persen). Hal ini menjadikan Tiongkok sebagai negara pemasok impor Non Migas terbesar ke Provinsi Riau.
Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan negara selanjutnya yang menjadi negara pemasok impor Non Migas terbesar ke Provinsi Riau Kanada US$ 160,46 juta (19,12 persen), Malaysia US$ 65,80 juta (7,84 persen), dan Finlandia US$ 47,80 juta (5,70 persen).
"Adapun kontribusi keempatnya mencapai 58,00 persen terhadap keseluruhan impor non migas," ujar Misfaruddin, Rabu (22/9/2021).
Ia mengatakan dari 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau pada bulan Agustus 2021, enam negara mengalami kenaikan.
"Kenaikan impor terbesar terjadi dari Negara Finlandia US$ 25,11 juta, Tiongkok US$ 16,86 juta, Belarusia US$ 2,02 juta, dan Singapura US$ 1,15 juta. Sedangkan yang mengalami penurunan impor terbesar terjadi dari Kanada US$ 11,89 juta, Amerika Serikat sebesar US$ 3,07 juta, dan Oman sebesar US$ 1,69 juta," ungkapnya.
Tambah Misfaruddin, dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode
Januari-Agustus 2021 terhadap periode yang sama tahun 2020, mengalami kenaikan sebesar 24,05 persen.
Impor barang konsumsi US$ 21,75 juta, bahan baku/penolong US$ 789,45 juta, dan barang modal sebesar US$ 91,31 juta. Impor bahan baku/penolong naik sebesar 2,84 persen, barang konsumsi turun sebesar 30,09 persen, dan barang modal turun sebesar 24,34 persen, dibanding periode yang sama tahun 2020.
"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai impor pada periode Januari-Agustus 2021, impor bahan baku/penolong memberikan kontribusi terbesar," pungkasnya.
Sebagai informasi adapun 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau adalah Kanada, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Australia, Jerman, Saudi Arabia dan Amerika Serikat.