Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat impor Riau pada Bulan April 2022 sebesar US$239,05 juta atau mengalami penurunan 19,18 persen dibanding nilai impor Maret 2022 yang mencapai US$295,78 juta.
"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 2,13 persen dan 21,74 persen," ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin, Kamis (26/5/2022).
Ia mengatakan penurunan impor nonmigas April 2022 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada enam golongan barang, yang terbesar antara lain mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$54,59 juta, mesin/peralatan listrik US$7,16 juta, benda-benda dari besi dan baja US$ 7,15 juta, dan garam, belerang, kapur sebesar US$3,23 juta.
"Sedangkan kenaikan impor nonmigas terjadi pada pupuk sebesar US$15,66 juta, bahan kimia organik US$3,35 juta, bahan kimia anorganik US$1,34 juta, dan lemak dan minyak hewan/nabati US$0,11 juta," cakapnya.
Sementara itu, selama Bulan Januari-April 2022, nilai impor Riau mencapai US$935,83 juta atau mengalami kenaikan sebesar 134,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang besarnya US$398,70 juta.
"Kenaikan impor ini disebabkan oleh naiknya impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 664,62 persen dan 119,06 persen," sebutnya.
Impor nonmigas selama Januari-April 2022 didominasi oleh mesin-mesin/pesawat mekanik US$336,77 juta (39,70 persen), kemudian pupuk sebesar US$180,83 juta (21,32 persen).
"Selanjutnya adalah bahan kimia organik US$48,83 juta (5,76 persen), serta bahan kimia anorganik US$47,24 juta (5,57 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 72,34 persen," cakapnya.
Lanjut Misfaruddin, secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama non migas pada periode Januari-April 2022 memberikan kontribusi sebesar 90,89 persen terhadap total impor nonmigas Riau.
Sementara untuk kontribusi impor nonmigas di luar 10 golongan barang utama sebesar 9,11 persen.
"Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari-April 2022 mengalami kenaikan sebesar 147,42 persen terhadap periode yang sama tahun 2021," pungkasnya.