Karhutla. Foto: Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Terhitung sejak 1 Januari hingga pertengahan Februari 2022 seluas 135,71 hektare (Ha) lahan terjadi kebakaran di kabupaten kota se-Provinsi Riau.
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau awal tahun 2022 ini paling luas ditemukan di Kabupaten Bengkalis dengan luas lahan 64 Ha. Kemudian Pelalawan 22,2 Ha, Inhil 22 Ha, Kepulauan Meranti dan Kampar masing-masing 6 Ha, Dumai 4,6 Ha, Siak 4,28 Ha, Pekanbaru 2,13 Ha, dan Inhu 0,5 Ha.
Meski ratusan hektare lahan terbakar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau belum menetapkan status siaga Karhutla Riau 2022. Pasalnya hingga kini belum ada kabupaten kota yang menetapkan status siaga. Sebab, status siaga Karhutla Riau bisa ditetapkan jika sudah ada dua daerah yang menetapkan status terlebih dahulu.
"Untuk penetapan status siaga Karhutla Provinsi Riau, kita masih menunggu Surat Keputusan (SK) penetapan status siaga Karhutla dari kabupaten kota," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal kepada CAKAPLAH.com, Selasa (15/2/2022).
Edy Afrizal mengatakan, pihaknya sudah mendorong kabupaten/kota yang terdapat kasus kebakaran segera menetapkan status siaga sebagai bentuk antisipasi lebih awal. Sehingga ketika terjadi Karhutla, baik BPBD Riau mau pun kabupaten kota sudah bisa menangani Karhutla bersama.
"Kita sudah rapat bersama dengan kabupaten kota membahas rencana penetapan status siaga Karhutla, agar semua semua persepsi sama," ujarnya.
Dengan cepat ditetapkannya status siaga, tambah Edy Afrizal, maka akan mudah melakukan koordinasi dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran di kabupaten kota.
"Baik itu soal anggaran, personel dan peralatan. Kalau kita sudah tetapkan status, maka pusat bisa langsung membantu penanganannya dengan mengerahkan kemampuannya dari sisi peralatan. Sehingga ketika terjadi kebakaran bisa ditanggulangi dengan cepat, agar kebakaran tidak meluas," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |