PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memberi target pendapatan sebesar Rp500 miliar kepada enam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau pada tahun 2023.
Keenam BUMD Riau yang dievaluasi Gubernur diantaranya, PT Bank Riau Kepri (BRK), PT Pengembangan Investasi Riau (PIR), PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER), PT Sarana Pembangunan Riau (SPR), dan PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida), dan PT Riau Petroleum.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto usia pimpin rapat evaluasi BUMD Riau, di ruang rapat Biro Perekonomian dan SDA Setdaprov Riau, Selasa (27/6/2022).
SF Hariyanto mengatakan, jika pihaknya telah memfinalkan pendapatan tahun 2023. Salah satu pendapatan dari BUMD Riau.
"Di BUMD ini kita sudah gali semua potensi-potensi yang ada. Kita targetkan tahun 2023 BUMD Riau bisa memberi pendapatan Rp500 miliar ke pemerintah daerah. Itu target untuk semua BUMD," katanya.
Untuk mencapai target itu, SF Hariyanto meminta seluruh BUMD membuat inovasi-inovasi. Karena pihaknya ingin setiap tahun ada peningkatan pendapatan dari BUMD.
"Jadi kehadiran BUMD ini ada kontribusi kepada Pemprov Riau. Jadi BUMD itu jangan nyusu ke pemerintah daerah, dan tak bisa memberi kontribusi. Misalnya saja BRK, sudah kita suntik penambahan modal, maka harus meningkatkan kontribusi untuk pemerintah," tegasnya.
"Memang kalau kita lihat semua BUMD sudah merata memberi kontribusi ke pemerintah daerah, tapi kita ingin itu ditingkatkan. Makanya kita minta fungsi pengawasan komisaris bisa ditingkatkan lagi," tukasnya.
Untuk diketahui, tahun ini Pemprov Riau menambah modal ke dua BUMD sebesar Rp385 miliar. Dimana Rp360 miliar untuk BRK dan Rp25 miliar untuk Jamkrida. Penambahan modal itu terhitung tahun 2021 sampai 2024. Amin
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |