Kadishub Pekanbaru, Yuliarso saat menyerahkan mesin EDC ke para Juru Parkir didampingi Kepala UPT Parkir, Radinal dan Perwakilan PT YSM, Ichwan Sunadi beberapa waktu lalu.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski sudah diterapkan sejak tanggal 1 Oktober 2021 atau 2 tahun lalu, namun hingga kini penerapan pembayaran parkir non tunai dengan menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) masih belum maksimal. Bahkan keberadaan mesin tersebut terkesan hanya untuk "gaya-gayaan" saja. Terbukti di lapangan pengaplikasiannya tidak ada sama sekali.
Seperti pantauan CAKAPLAH.COM di salah satu toko kosmetik di Jalan Sudirman yang menjadi salah satu titik adanya mesin EDC tersebut. Di lokasi, juru parkir mengatakan jika masyarakat tidak ada yang menggunakan mesin itu untuk membayar parkir.
"Tidak ada, semua pakai manual. Bayar langsung, ini pakai karcis saja," ujar Juru Parkir tersebut.
Ia mengatakan terkait mesin yang dimaksud memang ada, tapi hanya untuk setor ke atasan saja. Kalau pembayaran di lapangan tetap manual.
"Mesin ada tapi cuma untuk setor aja ke atas, kalau orang bayar enggak. Dan memang tak ada yang pakai itu, semuanya tunai kok," Cakapnya.
Hal senada juga terjadi di salah satu parkiran tempat makan di Jalan Sudirman yang juga menjadi salah satu titik lokasi adanya EDC. Di lokasi tersebut, Juru Parkir mengatakan tidak ada mesin yang dimaksud.
"Kalau di sini tak ada, yang kayak gitu di mal - mal lah. Kalau parkiran mana ada," ujar Jukir tersebut.
Salah seorang warga yang memarkirkan kendaraan di lokasi tersebut, Erna kepada CAKAPLAH.COM mengatakan jika dirinya dalam membayar parkir masih menggunakan uang tunai.
"Ribet lah pakai kartu-kartu. Lagian Jukirnya juga tidak menawarkan. Makanya bayarnya ya pakai duit kes aja. Lagian cuma Rp2 ribu juga kok," sebutnya.
Terkait adanya penerapan bayar parkir menggunakan mesin EDC, dirinya menilai itu memang masih belum secara sepenuhnya bisa diterapkan maksimal di Pekanbaru.
"Apalagi ini banyak juga yang Jukirnya sudah berumur juga. Sepertinya mereka juga tidak paham dengan itu. Kecuali jika diajari terus menerus," ungkapnya.
Sementara itu Kepala UPT Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru Radinal Munandar saat dihubungi CAKAPLAH.COM mengklaim untuk mesin EDC saat ini sudah tersebar di 202 titik.
"Target kita 500 titik dan saat ini sudah tersebar di 202 titik," ujar Radinal Munandar, Senin (23/10/2023).
Ia berharap target ini bisa segera terealisasi semuanya. Karena memang pihaknya juga ingin memudahkan masyarakat untuk melakukan pembayaran. Di saat tak ada uang tunai, masyarakat bisa memanfaatkan mesin EDC tersebut.
"Tapi inikan ada prosesnya. Karena memang pengelola perusahaan juga terus berupaya bagaimana kawan-kawan di lapangan cepat paham dan gampang menggunakan EDC tersebut. Kalau kami inginnya lebih cepat lebih bagus," sebutnya.
Diakui Radinal, untuk saat ini memang masih banyak Jukir yang belum paham semua. Tapi dari perusahaan juga setiap hari melakukan pengecekan ke lokasi. Dan untuk mesin EDC itu yang menyiapkan memang perusahaan.
"Untuk jukir yang sudah ada memegang mesin EDC itu kami mengimbau agar mempergunakan dan menawarkan kepada masyarakat. Agar masyarakat bisa cepat paham dan mengerti di titik itu sudah mempunyai mesin EDC. Dan tak lupa juga anggota kami setiap hari turun ke lapangan untuk mengecek ke lokasi yang ada EDC dan juga menyampaikan ke jukir untuk menggunakan mesin itu untuk pembayaran," imbaunya.
Dan kepada masyarakat yang sudah mempunyai kartu e-money kalau bisa segera manfaatkan kartu tersebut untuk melakukan pembayaran parkir dengan cara non tunai.
"Dan bagi masyarakat yang belum mempunyai kartu elektronik diharapkan memiliki kartu elektronik karena sekarang di Pekanbaru bukan hanya masuk bandara saja atau tol saja yang pakai e-money, tapi pembayaran bisa juga di mal bahkan di parkir tepi jalan umum," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Pemerintahan |