Minggu, 05 Mei 2024

Breaking News

  • Catatan Banjir Terparah, Bupati Zukri: Ini Harus jadi Perhatian Pemerintah Pusat   ●   
  • Jalan Sudirman Ujung Tergenang Banjir, PUPR Riau Turunkan Ekskavator Amfibi Bersihkan Parit   ●   
  • Akibat Galian IPAL, Jalan Ahmad Dahlan dan Balam Ujung Pekanbaru Ambruk   ●   
  • Berhasrat Ikut Pilgub Riau, Syamsurizal Incar Septina jadi Wakil
Kelmi April 2024

CAKAP RAKYAT
Ancaman Bonus Demografi
Minggu, 21 April 2024 08:30 WIB
Ancaman Bonus Demografi
Dr. (H.C.) H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM.

Baru-baru ini warganet dibikin heboh. Pemicunya syarat lowongan kerja PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI). Berdasarkan pengumuman dipublikasikan di akun resmi Instagram PT KAI yaitu @keretaapikita (18/4/2024), KAI membuka setidaknya 21 posisi untuk lulusan Sarjana atau kualifikasi management trainee untuk tingkat pendidikan S1. Adapun periode pendaftaran dibuka mulai 17-22 April 2024.

Pendaftaran lowongan kerja KAI 2024 ini dapat dilakukan secara online melalui e-recruitment.kai.id. Namun bukannya disambut antusias oleh warga dan pencari kerja, lowongan kerja KAI malah menuai kritik di berbagai platform sosial media. Mayoritas mengeluhkan kualifikasi yang ditetapkan KAI standar tinggi. Diantara paling mencolok seperti nilai IPK minimal 3.5, akreditasi jurusan harus A/unggul ditambah kemampuan bahasa Inggris dibuktikan sertifikasi TOEFL dan TOEIC dengan skor minimal 500. Seakan belum cukup, kriteria lain yakni tinggi badan minimal 160 cm untuk pria dan 155 cm untuk wanita. 

Komentar warganet membuat kita yang membaca campur emosi. Mulai yang serius, bikin tersenyum dan ketawa karena lucu bahkan terselip ironi. Salah satu akun mengetik "Tiap KAI membuka rekrutmen pegawai selalu minta standar tinggi, jarang atau bahkan gak pernah ngasih kesempatan buat kaum standar menengah, seperti kampus akreditasi B, atau yang punya IPK antara 3.20-4.00, standar TOEFLnya juga terlalu tinggi," ungkap @txttransportasi di X (Twitter).

"Baru pertama kali liat dah kerja ada syarat seribet ini. Emang apa ngaruhnya IPK sama skill pekerjaan. Udah tau tiap Universitas standar IPK beda… Mending ngadain tes baru bener," ujar netizen lain.

Adapula menyelutuk "Jadi pejabat, penguasa tertinggi di negara api aja gak perlu IPK tinggi-tinggi, gak perlu jago bahasa Inggris, ini KAI standarnya IPK 3,5, TOEFL 500…"

"Akreditasi A, IPK 3,5. Kalo gaji lebih kecil dari cawapres, rugi," tulis @edo####. "IPK 3,5 dengan akreditasi jurusan 'A' sih harusnya dapet 2 digit ya, harusnya," kata @sijapra##. "Harus pake Ordal ga? soalnya ga punya," timpal lainnya. 

Menjawab komplain warganet, pihak KAI berdalih tujuan dibalik standar tinggi karena KAI ingin calon pemimpin KAI di masa depan kapabilitas dan wawasannya global. Alasannya mitra KAI mancanegara. Kemampuan bahasa Inggris penting untuk mempermudah kolaborasi dan memastikan informasi dapat dipahami oleh pihak terkait.

Selain itu, pelamar diminta berasal dari perguruan tinggi akreditasi unggul atau A sebab indikator kualitas pendidikan dan kompetensi calon karyawan. Jawaban pihak KAI mungkin mirip serupa perusahaan pada umumnya: diplomatis. Terlepas dari itu, perihal lowongan kerja di dalam negeri memang menarik untuk diangkat. Bukan semata menilik respon dari warganegara atau membela pencari kerja. Akan tetapi melihat dari berbagai sudut pandang harus diakui selama ini persyaratan yang lazim ditetapkan pemberi kerja perlu dikaji. Sebagian besar justru tidak sejalan perkembangan zaman bahkan cenderung mengarah ke diskriminasi. 

Perubahan 

Sentimen warga terhadap syarat lowongan kerja bukan kali pertama. Beberapa tahun belakangan desakan menuntut perubahan terus disuarakan. Teranyar aksi hukum warga Bekasi, Leonardo Olefins Hamonangan yang mengajukan gugatan syarat usia lowongan kerja dalam sidang perkara nomor 35/PUU-XXII/2024 mengenai pengujian materiil Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan di Mahkamah Konstitusi (MK) (18/3/2024). Dalam permohonan, yang bersangkutan berkata bahwa memilih tenaga kerja berdasarkan kriteria yang tidak relevan semisal usia, jenis kelamin atau etnis membuka peluang diskriminasi. Sehingga perekrutan tenaga kerja tidak mengedepankan proses seleksi adil dan transparan.

Pemberi kerja bisa saja memanfaatkan keadaan untuk mengeksploitasi tenaga kerja dengan memberlakukan kondisi kerja yang tak sesuai atau upah rendah. Ini dikhawatirkan menciptakan ketidaksetaraan dalam hubungan kerja. Topik tentang dunia lowongan kerja ikut disorot selama masa kampanye Calon Presiden (Capres). Kandidat paling sering mengangkat isu ini adalah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Anies menilai, persyaratan usia tertentu dalam lowongan kerja dinilai diskriminatif. 

Dari perspektif warga dan pencari kerja, syarat kayak usia dianggap memutus harapan warga mendapat kerja di usia tertentu. Padahal masih produktif. Secara regulasi sebenarnya UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan melarang diskriminasi dalam perekrutan tenaga kerja.

Puncak kekesalan bertambah manakala perusahaan yang menerapkan kualifikasi tinggi ke pencari kerja tidak disertai gaji sepadan. Bak istilah sekarang, minta spek elit tapi pelit. Tak heran kenapa terjadi gelombang migrasi tenaga kerja ke luar negeri. Karena di luar mereka lebih dihargai. Mirisnya banyak diantaranya punya keahlian. Fenomena tadi memunculkan kekhawatiran brain drain. Alarm peringatan berikut ketika perubahan tidak ditempuh ialah ancaman Indonesia Emas 2045. Bonus demografi akan tersia-siakan.

Pemerintah melalui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) waktu Seminar Nasional Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) bertema ”Pengembangan SDM Unggul untuk Memanfaatkan Peluang Bonus Demografi menuju Indonesia Maju pada RPJMN 2020-2024” pernah menyinggung kriteria dunia kerja yang tak revelan. Dalam kesempatan dimaksud, Kepala Bappenas mengatakan, untuk menghasilkan angkatan kerja berkualitas, pendidikan semestinya tak sekadar fokus pada IPK dan ijazah. Lebih dari itu, calon pekerja harus memiliki kompetensi khusus. 

Inilah landasan memandang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Tidak semata pada torehan “di atas kertas”, tetapi keahlian dan mentalitas. Terlebih di tengah tantangan pasar kerja yang sarat revolusi industri, ekonomi digital dan sebagainya. Kami berkeyakinan, SDM di negeri ini potensial dan produktif. Bonus demografi satu-satunya bekal berharga mengantar Indonesia menuju negara berpendapatan tinggi.

Bicara solusi, disamping mendorong kepatuhan pemberi kerja akan regulasi, Pemerintah dituntut menjalankan kewajiban menyelenggarakan pendidikan. Berkaca pada angka, setiap tahun angkatan kerja di Indonesia mencapai 3,1 juta orang. Kompetensi mereka demikian beragam. Namun dari segi pendidikan hanya ada 11 persen lulusan dari perguruan tinggi. Sisanya SD hingga SMA. Belum lagi tuntutan kurikulum pendidikan mesti mengacu ke kebutuhan. Selain penataan dan pembenahan kurikulum, tugas negara lainnya merevitalisasi pendidikan vokasional dan membuka ruang seluas-luasnya pelatihan kompetensi. Supaya tidak ada kesenjangan. Di sini koordinasi pusat dan daerah. Mengingat masing-masing daerah memiliki karakteristik permasalahan berbeda, pengelolaan SDM perlu disesuasikan. 

Momentum bonus demografi yang dimiliki Indonesia hanya akan memberi manfaat bila ada pengelolaan modal manusia terencana, kolaboratif, komprehensif dan konsisten. Dibutuhkan terobosan secara bertahap dengan arah kebijakan yang tepat hingga ke level Pemerintah Daerah (Pemda). Banyak contoh negara berhasil berkembang dari negara tertinggal menjadi maju berkat persiapan matang menyambut bonus demografi. Salah satunya Korea Selatan (Korsel). Korsel pada 1950-an negara berpenghasilan rendah di dunia lalu melejit berpenghasilan menengah ke atas di era 1970-an dan berpenghasilan tinggi di tahun 1990-an. Korsel dapat mengekselerasi pembangunan negaranya berkat produktivitas SDM mereka, kendati Sumber Daya Alam (SDA) yang terbatas. Kita harusnya bersyukur. Perpaduannya begitu sempurna: SDA dan SDM melimpah. 

Penulis : Dr. (H.C.) H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM. (Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau)
Editor : Ali
Kategori : Cakap Rakyat
Idulfitri 1445 Riau Petroleum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Terkait
Minggu, 10 Maret 2024 12:22 WIB
Ramadhan Modal Sosial Berharga
Rabu, 10 April 2024 16:24 WIB
Klaim Kemenangan di Hari Nan Fitri
Minggu, 11 Februari 2024 08:42 WIB
Kemitraan Kunci Kemajuan
Kamis, 28 Maret 2024 09:27 WIB
Menjadi Generasi Pembeda
Senin, 01 April 2024 11:47 WIB
Membangun Spirit Sosial Lewat Iā€™tikaf
Rabu, 14 Februari 2024 07:09 WIB
Optimisme Mengubah Koncoisme
Kamis, 08 Februari 2024 10:43 WIB
Isra Mikraj Dan Spirit Perubahan
Kamis, 11 Januari 2024 07:55 WIB
Hadapi Bencana Secara Terencana
Rabu, 31 Januari 2024 13:47 WIB
Kesadaran Bersama Cegah Kekerasan Seksual
Rabu, 27 Desember 2023 11:06 WIB
Perlindungan Ekstra Ke Pekerja
Jum'at, 26 Januari 2024 07:35 WIB
Integrasi, Solusi Masalah Gizi
Senin, 05 Februari 2024 19:43 WIB
Bansos Tanpa Pamrih
Sabtu, 23 Desember 2023 17:21 WIB
Ibu Penentu Indonesia Emas
Kamis, 14 Desember 2023 17:23 WIB
Sekolah Dan Rekayasa Multidimensional
Rabu, 03 Januari 2024 14:03 WIB
Stop Kontroversi, Fokus Amal Bakti
Kamis, 21 Desember 2023 07:27 WIB
Kunci kesetiakawanan
Jum'at, 29 Desember 2023 22:04 WIB
Bahasa Indonesia dalam Komunitas ASEAN
Selasa, 20 Februari 2024 15:33 WIB
Menuju Urbanisasi Berkelanjutan
Kamis, 14 September 2023 08:02 WIB
Riau Yang Menginspirasi
Kamis, 18 Januari 2024 10:01 WIB
Reforma Agraria, Untuk Siapa?
Minggu, 31 Desember 2023 11:16 WIB
Riau Menatap 2024
Selasa, 23 Januari 2024 08:37 WIB
Rohingya dalam sejarah Myanmar
Sabtu, 25 November 2023 10:01 WIB
Guru Dan Perjuangan Tiada Henti
Senin, 18 Desember 2023 07:04 WIB
Dilema Pengungsi Rohingya
Minggu, 19 November 2023 19:02 WIB
Edukasi Keuangan Sejak Dini
Senin, 15 Januari 2024 09:24 WIB
K3 Bukan Formalitas Belaka
Rabu, 22 November 2023 09:31 WIB
Loker Wajib Lapor, Bikin Ribet?
Sabtu, 20 April 2024 22:10 WIB
Amicus Curiae (Sahabat Pengadilan)
Komentar
cakaplah-mpr.jpeg
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian

MPR RI lainnya ...
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
AMSI
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'

CAKAPLAH TV lainnya ...
Sabtu, 04 Mei 2024
Pemuda Muhammadiyah Riau Gelar Rakerwil dan Dialog
Jumat, 03 Mei 2024
Tekan Stunting, Ibu Pj Gubernur bersama ASPEKUR Bagikan 1.000 Paket Makanan Sehat dan Susu
Kamis, 02 Mei 2024
Bagholek Godang Masyarakat Kampar di GOR Pekanbaru Dapat Dukungan Pemkab
Rabu, 01 Mei 2024
Pimpin Pengamanan Unras Hari Buruh 2024, Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi Manfaatkan Inovasi Teknologi

Serantau lainnya ...
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI
Kamis, 04 April 2024
5 Ide Resep Masakan Pakai Rice Cooker, Cocok untuk Anak Kos!
Kamis, 04 April 2024
Rekomendasi Fashion Wanita Zaman Sekarang
Jumat, 29 Maret 2024
Pengusaha Wanita di Riau Bagi-bagi Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan

Gaya Hidup lainnya ...
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru

Advertorial lainnya ...
Kamis, 25 April 2024
Rekomendasi HP Samsung Terbaik di Harga 2 Jutaan, Apa Saja?
Sabtu, 20 April 2024
7 Keunggulan Samsung Galaxy S23 Ultra, Dapatkan di Blibli
Kamis, 29 Februari 2024
Telkomsel dan ZTE Wujudkan Pengalaman Gigabit yang Andal dan Efisien
Selasa, 20 Februari 2024
Samsung Hadirkan Galaxy S24 Series dengan Kecerdasan Software Canggih

Tekno dan Sains lainnya ...
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat
Sabtu, 27 Januari 2024
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 15 Januari 2024
14 Persiapan Penting Awal Kehamilan untuk Calon Ibunda dan Buah Hati

Kesehatan dan Keluarga lainnya ...
Jumat, 03 Mei 2024
Masuk dalam 10 Kampus Islam Terbaik Versi Edurank, UIR akan Terus Tingkatkan Mutu Kampus
Kamis, 02 Mei 2024
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska Riau Targetkan Akreditasi Unggul
Kamis, 25 April 2024
Politeknik Pengadaan Nasional Beri Diskon 30 Persen untuk Anak ASN, TNI dan Polri
Rabu, 24 April 2024
UMRI Resmikan Sekolah Pascasarjana Prodi Magister Manajemen dan Kewirausahaan

Kampus lainnya ...
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana

CSR lainnya ...
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya

Selebriti lainnya ...

Mutiara Merdeka Hotel - April 2024
Terpopuler
Iklan CAKAPLAH
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan

Parlementaria Siak lainnya ...
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari

Religi lainnya ...
Selasa, 30 April 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Ucapkan Selamat Atas Penabalan Gelar Adat Kepada Kajati Riau
Senin, 29 April 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Apresiasi Pekanbaru Juara Umum Gelaran MTQ Tingkat Provinsi Riau
Jumat, 26 April 2024
Penerimaan CPNS dan PPPK Pekanbaru Dapat Persetujuan Prinsip dari Kemenpan RB
Senin, 22 April 2024
Kepala BKPSDM Ikut Semarakkan Pawai Taaruf MTQ Riau di Dumai

Galeri Foto lainnya ...
Indeks Berita
www www