ROHUL (CAKAPLAH) - Kelangkaan masker sebagai Alat Pelindung Diri (APD) bagi masyarakat umum memag sudah terjadi sejak wabah Virus Corona (Covid-19) masuk ke Indonesia. Kalaupun ada, harganya kini sudah melambung tinggi.

Hal ini tentu saja semakin mengkhawatirkan, mengingat jumlah korban Pandemi Virus Corona di tanah air terus bertambah setiap harinya. Pemkab Rokan Hulu sejauh ini belum mempunyai solusi terkait kelangkaan masker ini.

Menyikapi kondisi tersebut, tokoh masyarakat Rokan Hulu Arfizal Anwar Pican menyarankan Pemkab Rohul membuat masker sendiri dengan cara memberdayakan masyarakat.

"Upahkan saja ke masyarakat untuk membuat masker kain. Contohnya satu masker dihargai lima ribu rupiah. Pemkab siapkan bahan kain yang bagus dan serahkan kepada warga yang bisa menjahit. Tentukan berapa warga di Desa yang akan diberi tugas menjahit. Per orang diberi jatah mengerjakan seratus masker. Banyaknya masker sesuai jumlah warga di Desa. Masker kain itu bisa dicuci, berbeda dengan masker yang di apotek, sekali atau dua kali pakai biasanya dibuang," kata Pican

Mengenai dana, dia mengungkapkan Pemkab bisa menggunakan anggaran tanggap darurat. Atau jika tidak ada bisa melibatkan perusahaan-perusahaan yang ada di Rohul untuk berkontribusi.

Selain menjadi solusi susahnya mencari masker APD, menurut Pican langkah ini turut memberdayakan ekonomi masyarakat yang kini sedang lemah akibat berkurangnya aktivitas di luar rumah.

Untuk penyaluran masker kain kepada masyarakat agar tidak terjadi tindak kecurangan dan penumpukan masa, Pemkab bisa menginstrukskan instansi bidang kesehatan di tiap Desa seperti Puskesmas atau Pustu.

"Di Puskesmas atau Pustu, kan jelas data masyarakatnya. Nanti mereka yang menyalurkan ke desa dan dusun. Intinya kita harus cegah wabah ini bersama. Jangan menganggap remeh kalau virus ini tidak akan sampai ke perkampungan. Siapa saja dan dimana saja bisa kena," katanya.