ROHUL (CAKAPLAH) - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), menyebut stok beras di Kabupaten Rohul masih aman 5 bulan ke depan.

Meski demikian, ancaman gangguan pasokan masih harus diwaspadai pemerintah, mengingat 90 persen ketersediaan pasokan beras di Rohul masih disuplai dari daerah tetangga seperti Sumatra Barat, Sumatra Utara, Palembang dan Jambi. Sementara, hasil produksi beras lokal hanya sekitar 10 persen dari kebutuhan beras Rohul.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Rohul Barikun mengatakan kebutuhan beras Masyarakat Rohul pertahun adalah 59.375 ton dengan rincian, Kebutuhan perkapita/orang/tahun sebesar 101,90 Kg/Tahun. Dengan kebutuhan perbulan secara global sebesar 4.827 ton perbulan.

Sementara stok rata-rata perbulan baik yang berasal dari suplai beras daerah lain dan hasil produksi lokal hanya sebesar 6.787 Ton.

"Kalau untuk stok beras yang ada saat ini masih aman 5 bulan ke depan. Selain suplai dari daerah luar dan hasil produksi petani lokal, kita juga punya beras cadangan daerah," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Rohul Barikun, Kamis (19/1/2023).

Menurut Barikun, penurunan hasil produksi beras lokal dipengaruhi banyaknya areal persawahan yang sudah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.

"Dari 5.000 Ha lahan persawahan saat ini hanya ditemukan 1.300 Ha lahan persawahan yang sudah terdata secara Poligon dalam Data Lahan Pertanian Berkelanjutan dengan asumsi produksi pertahun 6.240 Ton/Tahun," ujarnya.

Barikun menambahkan stabil atau tidak nya persediaan beras untuk kebutuhan masyarakat Rohul ini sangat dipengaruhi stabilitas pasokan dari daerah tetangga. Jika terjadi gangguan maka otomatis akan menganggu ketersediaan beras di Rohul.

"Sejauh ini dari pantauan kami, pasokan beras dari daerah penyuplai belum ada gangguan dan terpantau lancar serta tidak ada hambatan. Namun normal tidaknya pasokan dari daerah luar tergantung dari faktor-faktor lain seperti kelancaran arus distribusi dan faktor alam yang menyebabkan gagal panen," tutup Barikun.