Sekretaris DPRD Riau, Muflihun.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - DPRD Riau sempat dikhawatirkan menjadi klaster besar penyebaran Covid-19. Hal tersebut bermula dari terkonfirmasinya salah seroang anggota DPRD pada awal September lalu.
Pada bulan yang sama, klaster DPRD Riau sempat bertambah hingga belasan orang, sebelum akhirnya kasus Covid-19 di DPRD Riau menurun dan berhasil ditekan dengan maksimal dua bulan terakhir.
Kepada CAKAPLAH.com Sekretaris DPRD Riau Muflihun menceritakan, pihaknya melakukan beberapa kiat-kiat untuk menekan penyebaran Covid-19 hingga berhasil,
"Kita memang dari awal mengkhawatirkan adanya klaster besar di DPRD, karena diawali adanya anggota DPRD yang terkonfirmasi positif. Dari satu menjadi tiga. Kita lakukan swab massal, naik menjadi 7 bahkan terakahir menjadi 18 yang terdiri dari anggota DPRD, ASN, tenaga pengamanan dan staf ahli. Ternyata setelah ditelusuri, ini adalah klaster Banmus," papar Muflihun.
Pria yang akrab di Uun ini menjelaskan, selain tracing, DPRD Riau juga mewajibkan siapapun untuk memakai masker, baik itu untuk ASN, anggota DPRD maupun tamu. Selain itu, juga disiapkan tempat cuci tangan di berbagai sudut DPRD Riau.
"Bahkan di setiap ruangan kita atur tempat duduk sesuai Prokes. Dan khusus kepada ASN, saya meminta langsung kepada Kabag dan Kassubag untuk memantau dari awal penerapan Prokes. Dan kami sampaikan per dua jam sekali melalui telepon di lingkungan DPRD Riau untuk mengingatkan penerapan protokol kesehatan," katanya lagi.
Lebih lanjut, ia mengatakan imbauan serupa juga disampaikan ke para anggota DPRD Riau. Karena bagaimanapun di era new normal akan mudah kembali tertular Covid-19 kalau protokol kesehatan tidak diterapkan.
"Alhamdulillah kita mulai terbiasa memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan. Mudah-mudahan ini terus akan menghentikan dan memutus Covid-19 khususnya di lembaga sekretariat DPRD Riau," cakap Uun.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Riau |