

![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sistem Pemilu 2024 proporsional terbuka dan tertutup masih menjadi perbincangan. Seperti diketahui, dari sembilan fraksi yang ada di DPR RI, hanya satu partai politik (Parpol) yang setuju sistem proporsional tertutup.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Syamsurizal mengatakan, perihal keputusan itu, saat ini masih dalam pembahasan di Mahkamah Konstitusi (MK). Ketua DPW PPP Riau ini mengungkap, parpolnya tidak setuju dengan sistem tertutup.
"Keputusannya nanti ada di MK apakah sistem proporsional terbuka atau tertutup," kata Syamsurizal, Rabu (1/3/2023).
Ia juga mengungkap, delapan dari sembilan fraksi di DPR RI sepakat agar Pemilu 2024 dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka. Delapan partai itu di antaranya Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Hanya satu partai yang ingin sistem proporsional tertutup untuk Pemilu 2024 mendatang," kata Syamsurizal.
Ia menjelaskan, sejatinya masyarakat ingin memilih orang-orang yang ada di partai, bukan memilih partainya. Kalau cuma bisa memilih partai, artinya kewenangan berada di partai untuk memilih siapa yang akan ditunjuk.
"Ini namanya menyempitkan demokrasi," kata dia.
Berita sebelumnya, Senator Asal Riau Intsiawati Ayus mengatakan, dengan segala pengalaman politiknya ia meyakini bahwa sistem Pemilu 2024 akan kembali ke proporsional tertutup.
Ia yakin sistem pemilu mendatang akan menggunakan proporsional tertutup. Apalagi yang mengusulkan sistem tersebut adalah partai pemenang pemilu, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Saya tegaskan, saya terhukum antara proporsional terbuka dan tertutup. Untuk diketahui saja, seluruh produk di Senayan adalah produk kompromi politik. Kompromi itu ada ketuanya, nah yang minta untuk proporsional tertutup itu adalah Banteng (PDIP), ketuanya banget. Jadi ya sudah. Feeling saya itu mengatakan yang akan jadi keputusan nantinya adalah sistem proporsional tertutup," paparnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Politik |











































01
02
03
04
05

















