SIAK (CAKAPLAH) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Siak menggelar rapat koordinasi bersama PT Duta Swakarya Indah (DSI) dan masyarakat pemilik kebun sawit di Kampung Dayun, Kecamatan Dayun di Gedung Serbaguna Markas Polres Siak, Rabu (29/11/2023) malam.
Rapat itu dihadiri oleh Bupati Siak, Kapolres, Komandan Distrik Militer (Dandim) O322, Kejari, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, sejumlah kepala OPD di lingkup Pemkab Siak, manajemen PT DSI dan perwakilan masyarakat pemilik lahan dan kebun sawit di Kecamatan Dayun.
Dalam rapat sempat dibahas konflik yang baru terjadi antara pihak DSI dengan masyarakat yang memiliki lahan bersertifikat hak milik (SHM) di Kampung Dayun yang sempat viral karena duel antar alat berat (ekskavator) dari kedua belah pihak bak pertarungan robot transformers yang terjadi pada Ahad (26/11/2023).
Tak ingin ada konflik susulan, segenap pimpinan Forkopimda meminta kedua belah pihak untuk bisa menahan diri demi menjaga stabilitas keamanan sebab akan menghadapi Pemilu serentak 2024.
Kapolres Siak, AKBP Asep Sujarwadi ketika diwawancara mengatakan saat ini sudah masuk tahapan kampanye untuk Pemilu serentak, personel tentunya akan melaksanakan pengamanan dalam penyelenggaraan agenda nasional supaya berjalan aman dan kondusif.
"Rakor ini upaya kami untuk cooling sistem, menjaga stabilitas kamtibmas di Siak. Semua pihak kita ajak bersama menjaga ketertiban dan keamanan supaya Pemilu ini berjalan aman, damai, kondusif dan berintegritas," kata Asep.
Terhadap konflik yang terjadi, dia mengharapkan hal itu tak terulang di masa-masa Pemilu nanti. Karena mengancam dan mengganggu masyarakat untuk berpartisipasi menggunakan haknya saat Pemilu berlangsung.
"Dalam kegiatan ini ya kita mencoba untuk menyamakan persepsi untuk saling menjaga karena ada agenda besar nasional yang kita kawal," katanya.
Direktur PT DSI, Misno mengatakan pihaknya sepakat untuk mengindahkan instruksi pimpinan Forkopimda Siak demi menjaga stabilitas keamanan pada pelaksanaan Pemilu ini.
"Kami sepakat hasil rakor ini, tentunya kita patuh apa yang diinginkan pemerintah," singkatnya.
Perwakilan masyarakat pemilik lahan kebun sawit di Kampung Dayun, Dasrin juga menyampaikan kata sepakat untuk menjaga kedamaian saat jalannya pemilu. Namun perlu digarisbawahi, masyarakat sejatinya tak pernah ingin adanya konflik berkepanjangan, masyarakat hanya membela diri atas penindasan yang dilakukan pihak DSI.
"Pada dasarnya kita tidak ingin ada konflik, yang kita lakukan selama ini sifatnya defensif (mempertahankan diri) dari serangan invasi PT DSI," katanya.
"Intinya kami ingin pihak berwenang juga menekan pihak perusahaan tidak menyerang kami masyarakat, karena IUP PT DSI itu di luar dari kawasan lahan kami dan eks Karya Dayun. Seandainya terjadi penyerangan kami tetap akan melawan," tegasnya.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Hukum, Kabupaten Siak |