ROHUL (CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu, Riau, memutuskan untuk meningkatkan status Siaga Darurat Bencana Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor (Hidrometeorologi) menjadi Tanggap Darurat Bencana.
Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi BPBD Rohul dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Aula Pertemuan Lantai 3 Kantor Bupati Rokan Hulu, Senin (4/12/2023).
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Rohul H Indra Gunawan, dan dihadiri oleh Plt Kepala BPBD Rohul Zuljandri Rossa, Kepala BMKG Riau Ramlan, Kadis PUPR Rohul Anton ST MT, Kadishub Minarli Ismail, serta perwakilan dari OPD terkait. Peningkatan status Tanggap Darurat didasarkan pada masukan dari OPD dan dinamika perkembangan kebencanaan di Rohul.
Plt Kepala BPBD Rohul Zuljandri Rossa menjelaskan bahwa saat ini status Siaga Bencana Banjir telah ditetapkan. Namun melihat kondisi yang mengganggu kehidupan masyarakat dan menimbulkan korban serta kerusakan sarana prasarana, perlu dipertimbangkan peningkatan status menjadi Tanggap Darurat Bencana.
"Sebelum status Tanggap Darurat ini ditetapkan, kami ingin mendapatkan masukan dari OPD sesuai tugas fungsi masing-masing sebagai bahan BPBD Rohul menetapkan Status Tanggap Darurat," ungkap Zuljandri.
Rekomendasi peningkatan status ini dilandaskan pada kondisi bencana di Rohul, terutama banjir di Kecamatan Bonai Darussalam, seperti di Sontang dan Kasang Padang, yang juga menyebabkan kerusakan jembatan di Desa Payung Sekaki Kecamatan Tambusai Utara.
Lanjutnya, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat, OPD terkait dapat menggunakan anggaran tanggap darurat yang sudah disediakan Pemkab Rohul dalam APBD-P 2023.
Wakil Bupati Rohul Indra Gunawan menekankan, pentingnya soliditas dan koordinasi dalam penanganan bencana, sambil meminta BPKAD untuk segera menyiapkan dana tanggap darurat yang telah dialokasikan dalam APBD-P 2023.
Kepala BMKG Provinsi Riau Ramlan menilai, rencana peningkatan status Siaga menjadi Tanggap Darurat sebagai keputusan tepat untuk mempercepat penanganan bencana.
Analisis BMKG menunjukkan potensi curah hujan tinggi di Kabupaten Rokan Hulu, terutama di daerah perbatasan Sumatera Utara dan Kampar, yang dapat menyebabkan banjir di beberapa sungai.
"Curah hujan tinggi dipengaruhi dinamika atmosfer global dan regional, yakni melemahnya elnino yang menyebabkan angin musim barat lebih banyak membawa uap air sehingga meningkatkan potensi curah hujan di bulan Desember sampai Januari," terang Ramlan.
Hasil rapat koordinasi akan diimplementasikan melalui penetapan SK status Tanggap Darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor yang akan segera ditandatangani oleh Bupati Rohul, memastikan langkah-langkah penanggulangan dapat diambil dalam waktu dekat.**
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Rokan Hulu |