MERANTI (CAKAPLAH) - Bakal calon Bupati Kepulauan Meranti, Mahmuzin Tahir, menunjukkan kemahirannya menoreh pokok getah (menyadap karet).
Menurut laki-laki yang sekarang menjadi pengusaha di Ibukota Jakarta ini, menoreh pokok getah merupakan pekerjaannya sewaktu kecil di Kepulauan Meranti, Riau.
Video Mahmuzin menoreh pokok getah dishare di akun facebook Mahmuzin Taher. Pada video, diberi keterangan yang menjelaskan bahwa menoreh getak mengingatkan ia sewaktu masih sekolah di Kepulauan Meranti.
Kata Mahmuzin Taher, sewaktu kecil, usai Salat Subuh, sebelum berangkat ke sekolah, ia harus menoreh pokok getah. Pekerjaan ini harus dilakoninya untuk menambah uang sekolah dan menghidupi keluarga kecilnya di Desa Lalang Tanjung Kecamatan Tebingtinggi Barat.
"Mengingatkan saye waktu masih sekolah dulu. Setelah Shalat subuh sebelum berangkat ke sekolah saye pasti Motong Karet/Noreh Getah untuk menambah uang saku dan menghidupi keluarga kecil kami. Kunci Kesuksesan yakni bvelajarlah mandiri dan bersungguh-sungguh. InsyaAllah selalu dipermudah oleh ALLAH SWT," tulis Mahmuzin Tahir.
Selain itu, Mahmuzin juga membubuhkan hastagh #Naikan Harga Karet Lokal, #PerjuangkanEkonomiMasyarakat, #Salam9Pulau, #MT, #Menebas di video yang diunggah tersebut.
Video ini, mendapat respon dari banyak teman di akun facebooknya. Pemilik akun Wak Bayu memuji Mahmuzin Taher yang saat ini masih pas cara menoreh pokok getah. Di samping itu, Wak Bayu juga berharap Mahmuzin Taher mencari solusi agar harga karet di Kepulauan Meranti bisa lebih mahal dari sekarang.
"Luaaarr biasaa masih pas cara norehnyaa, harga aj lagi yg perlu diperjuangkan.. skrng cma 7500 per kg," tulis Wak Bayu.
Mahmuzin yang sekarang merupakan salah seorang pengusaha sukses di Indonesia ini berasal dari Desa Lalang Tanjung. Ia terakhir bersekolah di Kepulauan Meranti pada tahun 1992 menamatkan pendidikan di bangku SMP. Lalu, melanjutkan pendidikan di STM Jalan Pattimura Pekanbaru dan lulus tahun 1995.
Setelah itu, Mahmuzin Taher melanjutkan pendidikan di Akademi Maritim Jogja, selesai tahun 1998. Setahun kemudian, tepatnya di tahun 1999, Mahmuzin Taher hijrah ke Kalimantan Timur dan di sini ia mulai berkarir.
"Saya pernah ke Batam juga untuk mencari pekerjaan, namun tak berhasil mendapatkannya," ujar Mahmuzin.
Di tahun 1999 hingga 2010, Mahmuzin Taher bekerja di sektor pertambangan batu bara. Setidaknya, ada sekitar 4 hingga 5 perusahaan yang pernah dirasakannya selama itu.
"Tapi 2009, saya sudah mulai berkarir sendiri. Selain bekerja di bidang angkutan batu bara, saya juga pernah punya perusahaan e-commerse namun tak bertahan lama," aku Mahmuzin.
Setelah memindahkan kantor pusat miliknya dari Kalimantan Timur ke Jakarta, sejak tahun 2015 Mahmuzin Taher sering pulang ke Kepulauan Meranti. Karena memang jarak Jakarta ke kampung halamannya tak lagi jauh. Selama itu pula ia kerap memperhatikan kondisi Kota Sagu, melihat kendala-kendala dan mencari solusi terhadap persolana yang dihadapi masyarakat kabupaten termuda se Riau ini.
Konsep pembangunan darinya telah disampaikan ke Pemda maupun legislatif. Namun, hingga saat ini apa yang menjadi saran dan masukan pengusaha sukses ini belum diterapkan pemangku kepentingan di sini.
Itu menjadi salah satu alasan Mahmuzin Taher untuk mencoba menjadi Bupati di Kepulauan Meranti. Ia melihat komoditi yang ada seperti kopi, karet, sagu dan kelapa, ditambah pula letak Kepulauan Meranti di jalur perdagangan internasional, bisa membawa negeri ini menjadi lebih di perhitungkan.
Konsep menaikkan harga komoditi menjadi salah satu agendanya andai terpilih menjadi bupati.
Guna memuluskan langkahnya menuju kursi nomor satu di Kota Sagu, Mahmuzin kabarnya telah melakukan konsolidasi politik ke beberapa Parpol.
Mahmuzin juga telah mempercayai anggotanya untuk mengeksekusi pekerjaan-pekerjaan di lapangan yang selama ini dilakukannya. Hanya saja, untuk beberapa aktivitas seperti lobi-lobi, masih ditanganinya.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Serba Serbi, Kabupaten Kepulauan Meranti |