Ustaz Abdul Somad
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - KPU masih melakukan rekapitulasi hasil Pemilu 2019. Dari hasil real count sementara, PAN masih memperoleh suara terbanyak Pileg di Riau, dibayang-bayangi PKS. Lalu disusul Golkar dan Gerindra.
Kemenangan Prabowo di Riau tampaknya tidak diimbangi perolehan suara Partai Gerindra yang notabenenya adalah partai Prabowo.
Menanggapi hal ini, Sekretaris DPD Gerindra Riau, Hardianto, mengakui bahwa perolehan suara di Riau belum sesuai target. Suara mereka banyak tergerus.
"Banyak survei yang menyebutkan bahwa Gerindra akan menjadi pemenang dalam Pileg 2019 di Riau. Akibatnya banyak partai yang mengintip basis Gerindra sehingga mereka bergerilya di sana dan mencari celah," kata Hardianto, Selasa (30/4/2019).
Hardianto menambahkan, alasan kedua tergerusnya suara Gerindra adalah banyaknya money politic yang terjadi, sehingga membuat kader Gerindra cukup kesulitan di lapangan.
Tak hanya dua hal itu, Hardianto juga mengakui faktor Ustaz Abdul Somad (UAS) yang mengarahkan ummat kepada PAN dan PKS di akhir masa kampanye juga membuat Gerindra terkejut.
"Di minggu akhir kita terkejut, UAS memberikan dukungan pada PAN dan PKS. UAS effect, jujur itu mengejutkan kita. Tapi ya sudahlah itu memang hak UAS. Tapi hal tersebut sedikit banyaknya berpengaruhi kepada kami," tambahnya.
Hardianto menegaskan pihaknya tidak kecewa dengan hasil Pileg. Karena ia meyakini partai dan kadernya telah berjuang maksimal.