Mahmuzin Taher
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Masih banyak tokoh muda yang berhasil, yang hari ini siap untuk membangun Kabupaten Kepulauan Meranti. Salah satunya adalah Mahmuzin Taher.
Mahmuzin adalah pengusaha yang dikenal sebagai tokoh muda di lingkup perantau asal Kepulauan Meranti di Jabodetabek. Ia lahir di Desa Lalang Tanjung 44 tahun silam.
Dia merupakan putra tulen asal Kabupaten Kepulauan Meranti. Putra ke 6 dari 7 bersaudara, anak dari Muhammad Taher alias Bita Binat asal Lalang Tanjung) dan Aminah (almh) alias Ucu Nel binti Zuriat Bin Sempol berasal dari Desa Repan.
Tokoh muda yang sempat berkarir lebih dari 15 tahun di lingkaran bisnis pertambangan batubara di Kalimantan Timur ini, bersekolah dasar di Desa Lalang Tanjung dan SMP di Kota Sagu Selatpanjang. Dengan keterbatasan ekonomi dan akses, ia sempat menyelesaikan kuliah di sekolah tinggi maritim Yogyakarta Maritim tahun 2009 lalu.
Selain di Kalimantan Timur, di Pulau Sulawesi juga tidak asing bagi pria yang sempat menyelesaikan SMK di Pekanbaru ini. Komoditi nikel merupakan salah satu bisnis yang pernah dibidangi beliau dalam proses meniti karirnya hingga mengantar posisinya ke level senior manager di deretan perusahaan nasional maupun multinational. Diantaranya, di sektor pertambangan batu bara, nikel, shipping, logistics dan retail sebelum akhirnya memutuskan untuk berwiraswasta dan menjalankan usaha sendiri di bidang angkutan batu bara, kontraktor jasa handling batubara di beberapa PLTU di project mega proyek 35.000 mw hingga merambah ke usaha digital dan restoran yang saat ini tersebar di beberapa daerah khusunya di Pulau Jawa.
Pria Melayu yang telah memutuskan hijrah dari Kalimantan ke Jakarta untuk memulai usaha dan telah beberapa kali jatuh bangun dalam menjalankan bisnisnya ini juga aktif di beberapa organisasi nasional. Antara lain wakil Bendahara Umum DPP assisuasi logistik dan freight forwarding Indonesia (ALFI) periode 2013-2016, anggota Kadin pusat bidang perdagangan luar negeri, wakil ketua DPP asosiasi pemilik kapal Indonesia (INSA) bidang floating crane.
Mahmuzin yang akhir-akhir ini sering bolak balik ke Selatpanjang dikarnakan urusan silaturahmi keluarga, karena keluarga besarnya mayoritas masih berada di Selatpanjang tepatnya di Desa Lalang, sangat yakin untuk membangun Meranti dengan kondisi seperti sekarang ini diperlukan kombinasi pemimpin yang memiliki pengalaman birokrasi atau birokrat dan profesional di bidang enterpreuner atau praktisi bidang ekonomi khusus untuk menukangi kabupaten yang bisa dikategorikan masih dalam fase inkubasi ini. Dimana masih ada pembangunan yang dijalani dengan kondisi try and error (coba dan gagal) ditambah dengan keterbatasan APBD yang sangat minim sehingga dibutuhkan terobosan baru yang terukur sehingga dapat mengimbangi percepatan pembangunan dengan menggali semua potensi SDA, SDM dan ekonomi masyarakat sesuai dengan dinamika perkembangan zaman yang terus terjadi dari waktu ke waktu.
Mengejar ketinggalan yang semakin jauh baik dari segi ekonomi terutama ekonomi masyarakat, SDM dan infrastruktur terutama infrastruktur akses dan distribusi.
Hal di atas membuat putra Meranti yang juga ayah dari tiga putra ini, merasa terbangun. Dengan kondisi Meranti saat ini, merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi terhadap perubahan Meranti ke arah yang lebih baik. Terutama di bidang perbaikan ekonomi dan pendidikan yang bermuara ke Kualitas SDM dan kualitas hidup masyarakat Meranti yang lebih baik ke depannya.
Di satu sisi, Mahmuzin juga sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan kawan-kawan pemimpin daerah baik yang duduk di eksekutif maupun legislatif saat ini. Tidak dipungkiri telah berhasil mengantar Meranti menjadi salah satu kabupaten yang kondusif dari isu horizontal.
"Ini adalah salah satu modal besar untuk melanjutkan pembangunan Kabupaten Kepulauan Meranti ke depan," kata Mahmuzin, Kamis (14/11/2019)
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kabupaten Kepulauan Meranti |