Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi.
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti melakukan langkah nyata melawan Covid-19. Selain menyiapkan dana puluhan miliar, membangun ruang khusus isolasi PDP positif Corona, sampai mengontrak puluhan dokter.
Ruang isolasi direncanakan berbintang lima untuk menangani pasien yang positif terkait Corona Virus Disease (Covid-19) itu disiapkan di RSUD Kepulauan Meranti. Ruang berbintang lima ini selain ada tempat tidur, kamar mandi, juga dilengkapi TV, AC, alat pembunuh kuman dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya.
Tidak tanggung-tanggung, dalam mempersiapkan berbagai fasilitas itu, Pemkab Kepulauan Meranti menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3 miliar. Anggaran itu di luar pembangunan Rumah Sakit Darurat Corona yang saat ini sedang digesa pembangunannya.
Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan mengatakan ruangan khusus tersebut sebagai langkah upaya antisipasi bila merebaknya virus corona. Hal itu juga dilakukan untuk mengantisipasi penanganan cepat bagi pasien korban corona di daerah tersebut.
"Penyiapan ruangan khusus untuk penanggulangan bagi pasien yang positif terjangkit Corona ini adalah salah satu bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam melakukan penanggulangan virus mematikan ini," kata Bupati.
"Kita perlu menyiapkan skenario rumah sakit cadangan yang bisa ready melayani pasien corona," tambah Bupati Irwan.
Menurut bupati, saat ini ruangan rumah sakit darurat itu sedang dalam revitalisasi dan akan selesai dalam waktu dekat. "Untuk penanggulangan terhadap virus ini kami sudah lakukan perencanaan awal dan inilah salah satunya. Ada 14 ruangan yang sedang direvitalisasi dan akan selesai dalam waktu dekat," pungkas Irwan.
Rumah Sakit tersebut dilengkapi dengan 36 tempat tidur pasien, peralatan kesehatan di antaranya rontgen mobile, ventilator, oksigen, tandu, kursi roda dan lainnya. Untuk penganggarannya masuk ke dalam biaya penanggulangan virus corona, dimana untuk tahap pertama pemerintah daerah sudah mengalokasikan sebesar Rp36 miliar.
Saat ini sedang dalam proses pengerjaan dan renovasi dibeberapa bagian bangunan, anggaran untuk revitalisasi ruangan itu sebesar Rp1 miliar. Sementara untuk peralatan kesehatan juga dalam proses pengadaan, di mana total nilainya mencapai Rp10 miliar. Rencananya, awal bulan Mei rumah sakit darurat khusus Corona ini sudah bisa dioperasikan.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, dr Misri Hasanto MKes, menyiapkan berbagai fasilitas itu sesuai dengan instruksi Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar. Dimana, untuk seluruh RSUD yang akan menjadi rujukan sudah harus menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan.
Untuk tenaga medis yang dipersiapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti tak hanya menganggarkan dokter dan perawat yang sudah ada. Guna tambahan tenaga, Pemkab Meranti bekerjasama dengan Universitas Riau (UR) dan universitas ternama di Riau ini siap memfasilitasi tenaga dokter dalam menangani kasus pandemi Corona Virus Disiase (Covid-19) di kabupaten ini.
Dokter umum yang dibutuhkan sebanyak 10 orang ini akan kontrak dengan masa empat bulan dan diperpanjang dengan dua bulan. Kata Misri, saat ini pihak Pemkab Meranti sudah mendapatkan persetujuan dari pihak universitas dan tinggal menunggu SK dari bupati.
"Kita sudah dapatkan persetujuan dari pihak UR dalam memfasilitasi sebanyak 10 dokter umum dan tinggal menunggu surat pengantar dari bupati. Nanti surat itu kita kirim ke rektornya dan baru diteruskan ke dekan. Mereka (Unri) yang membuka jalurnya dan dalam bulan ini perekrutan dokter itu sudah selesai," ujar Misri.
Menurut Misri, para dokter akan diberikan fasilitas gaji dan tunjangan serta ditempatkan di mess dokter. "Mereka akan kita berikan gaji dan tunjangan yang dibebankan pada APBD untuk 4 bulan dan penambahan 2 bulan pada APBD-Perubahan. Kalau menurut SBU di luar jasa pelayanan, total gaji dan tunjangan para dokter ini mencapai Rp15 juta perorangan," kata Misri.
Misri menambahkan, para dokter ini akan ditugaskan di Rumah Sakit Darurat Corona yang sedang dibangun oleh Pemkab Kepulauan Meranti. Rumah sakit rawat inap ini menggunakan gedung Balai Latihan Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kepulauan Meranti. Pada awalnya tempat tersebut hanya akan dijadikan tempat karantina, namun hal tersebut menjadi pertimbangan akan timbul permasalahan lain.
Dalam bertugas, dokter ini akan dibantu oleh 30 tenaga paramedis yang juga akan direkrut dalam waktu dekat ini. Perawat akan direkrut secara terbuka. Diutamakan kepada putra- putri daerah yang saat ini belum bekerja dan memiliki kualifikasi pendidikan sebagai perawat dan bidan. "Jika kurang, maka kita juga akan rekrut dari luar daerah," kata Misri.
Nantinya, ketika wabah virus corona sudah usai, peralatan yang sudah dibeli akan dihibahkan ke puskesmas rawat inap yang berada di Kecamatan Rangsang Pesisir, tepatnya di Desa Kedabu Rapat, dan di Puskesmas Pulau Merbau di Desa Renak Dungun. (advertorial)
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kepulauan Meranti |
01
02
03
04
05
Indeks Berita