Ilustrasi/net
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Januari-Oktober 2020, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 64,27 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misfaruddin menjelaskan dari sepuluh negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar. "Tiongkok menjadi negara yang memberikan kontribusi terbesar," ujar Misfaruddin, Rabu (9/12/2020).
Ia merincikan, adapun 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok US$ 1,78 miliar (16,96 persen), selanjutnya India US$ 1,45 miliar (13,79 persen), Pakistan US$ 571,09 juta (5,44 persen), Belanda US$ 565,64 juta (5,39 persen), dan Malaysia US$ 479,05 juta (4,57 persen).
"Kontribusi kelimanya mencapai 46,15 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 18,12 persen," Cakapnya.
Lanjut Misfaruddin, dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan Oktober 2020 dibanding bulan September 2020, sebanyak 7 negara mengalami kenaikan dan 3 negara mengalami penurunan.
"Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Tiongkok sebesar US$ 38,60 juta, Spanyol US$ 24,35 juta, dan India US$ 16,11 juta. Sedangkan penurunan ekspor terjadi ke negara Malaysia US$ 15,30 juta, Belanda US$ 8,40 juta, dan Amerika Serikat US$ 3,65 juta," paparnya.
Masih kata Misfaruddin, ekspor non migas mengalami kenaikan sebesar 11,75 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor industri sebesar 11,12 persen dan ekspor pertanian sebesar 76,95 persen, dibanding periode yang sama tahun 2019.
"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Oktober 2020, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 96,42 persen, sedangkan ekspor migas 3,58 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 94,96 persen," ungkapnya.