Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Beberapa hari terakhir, daging sapi sempat hilang dari pasaran karena kurangnya pasokan dari luar daerah Riau. Kalaupun ada sekarang, namun harga daging sapi mengalami kenaikan jelang Ramadan.
Guna memenuhi swasembada daging di Riau, wakil rakyat menyarankan pemerintah daerah di Riau menggalakkan pasar tradisional sapi di daerah masing-masing.
Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Sugianto mengatakan di sinilah peran Pemerintah Provinsi Riau dan kabupaten kota di Riau. Dimana pemerintah harus menerima dan mendorong kalau ada pengusaha daging yang mau masuk ke Riau. Karena dengan demikian maka tidak akan ada kekurangan daging sapi di Riau.
Selain itu, kata Sugianto lagi, untuk mengantisipasi kekurangan ketersedian daging sapi di Riau maka pemerintah daerah harus menggalakkan pasar ternak tradisional di daerahnya masing-masing, Pemprov Riau harus menyurati kabupaten kota untuk menghidupkan pasar ternak tradisional.
"Stok daging sapi di Riau sebenarnya juga mencukupi sebab populasi hewan ternak sapi cukup, namun pemkab dan pemko tidak mau mengelola pasar tradisional ternak, itu akibatnya para pedagang dari luar datang ke Riau beli ternak. Sapi di Riau dibawa, keluar Riau nanti dimasukkan lagi ke Riau karena pasar ternak tradisional tidak difungsikan," kata Sugianto, Rabu (30/3/2022).
Sugianto menambah, Pemerintah Provinsi dan Pemda kabupaten kota di Riau juga harus mengaktifkan fasilitas Rumah Potong Hewan (RPH), karena sapi yang masuk ke Riau bisa terjaga standar kesehatannya.
Menurutnya, di Riau banyak terdapat sentra sapi, seperti Kampar, Kuansing, dan Siak, namun pemasarannya tidak digerakkan pemerintah daerah, akibatnya pedagang menjual sapinya ke pedagang luar Riau.
"Ini yang harus digesa," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |