PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pengiriman sapi ke Provinsi Riau terkendala wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebab, saat penyakit ini mewabah, ternak dari dari pemasok, yaitu Jawa Timur harus menjalani karantina sebelum dikirim.
Komisi II membidangi peternakan mengaku sudah melakukan observasi ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pekan lalu. Di sana, penyebaran virus ini cukup tinggi.
"Karena penyebarannya besar begini, maka semua sapi-sapi yang ada di sana dikarantina terlebih dahulu, supaya tidak menularkan lagi ke sapi lain," kata Wakil Ketua Komisi Zulfi Mursal, Ahad (12/6/2022).
Penyebaran virus PMK ini, berdampak juga kepada program bantuan hibah ternak ke Riau. Sebab, sapi ini harus dipastikan dulu bebas dari virus PMK, sebelum dikirim ke Riau.
"Jadi, dalam tender yang dimenangkan PT KMI, spek sapi yang dibagikan ke kelompok tani itu jenis Sapi Madura. Sapi Madura ini kan dari Jawa Timur, makanya agak terkendala pengiriman ke Riau, nunggu izin dulu dari Dinas Peternakan," kata dia.
Ia memastikan, virus PMK ini hanya menyerang ternak saja dan tidak berbahaya bagi manusia. Sehingga, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan penyebaran virus ini.
"Virus ini hanya menyerang ternak saja, kita berharap agar vaksinnya segera ditemukan, supaya suplai sapi di Iduladha nanti tak mengalami kendala," kata dia.
Berita CAKAPLAH.COM sebelumnya, pengirim bantuan sapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dari Madura, Provinsi Jawa Timur (Jatim) terpaksa ditunda untuk sementara waktu. Penundaan pengiriman bantuan sapi sebanyak 1.883 ekor tersebut setelah ditemukan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di dua provinsi, yakni Jatim dan Aceh.
"Pengiriman bantuan sapi kita dari Jatim terpaksa ditunda setelah ditemukan penyakit mulut dan kuku hewan ternak," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau Herman kepada CAKAPLAH.com, Jumat (13/5/2022).
Karena itu, Herman menegaskan, penundaan pengiriman bukan kehendak Pemprov Riau atau rekanan, tapi karena kondisi wabah yang merebak wilayah Jatim.
"Saya sudah kontak Kepala Dinas Peternakan Jatim, mereka minta waktu dua minggu untuk melihat perkembangan wabah, agar sapi bantuan Pemprov Riau bisa dikirim. Karena di sana seluruh plaza ternak ditutup dan ternak tidak boleh keluar," terangnya.
Di samping itu, Herman menyampaikan, sampai saat ini pihaknya telah menyalurkan bantuan sapi tahap pertama kepada 53 kelompok ternak di dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) 47 kelompok ternak dan Rokan Hilir (Rohil) 6 kelompok ternak.
"Masing-masing kelompok ternak menerima bantuan 7 ekor sapi. Kalau tak salah di Kuansing itu yang sudah kita salurkan ada sebanyak 329 ekor sapi, dan Rohil 42 ekor. Jadi total ada 371 ekor sapi yang sudah kita salurkan ke kelompok ternak. Saat ini ada sisa belasan ekor sapi betina yang masih ditahan di Plaza Ternak Dinas PKH Riau, sengaja belum kita salurkan menunggu datang sapi jantan yang masih tertunda pengirimannya," paparnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |