PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pengamat Komunikasi Poitik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Dr Aidil Haris angkat bicara terkait gaya komunikasi politik Bupati Meranti M Adil yang kontroversi dan viral di media sosial karena melawan Kementrian Keuangan.
Menurut Aidil, bahwa dirinya setuju dengan perjuangan Bupati Adil untuk memperjuangkan hak - hak daerahnya, namun seharusnya tidak dibarengi dengan gaya - gaya komunikasi yang kasar.
"Etika politik yang ia lakukan tidak pada tempatnya. Mungkin itu perlu evaluasi. Kita acungi jempol perjuangannya, substansi yang ia sampaikan tidak ada persoalan, tapi seharusnya sampaikan saja baik - baik, boleh keras tapi tidak kasar. Kenapa harus memaki - maki dan menyebut setan atau iblis? Maka etikanya tak pada tempatnya," kata Aidil, Senin (12/12/2022).
Ia mengatakan, Adil juga seharusnya dalam komunikasi politik harus mampu mencerminkan budaya melayu yang dikenal sopan.
Baca: Ribut-ribut DBH untuk Meranti, DPRD Riau: Pusat Tidak Cerminkan Keadilan Sosial dan Transparansi
"Boleh keras, boleh 'angkat senjata', tapi tidak kasar. Harus dengan cara-cara elegan dan santun. Ada dialektika yang harus dia perankan. Kita setuju apa yang dia perjuangkan, itu hak dia. Tapi itu tadi, perlu ada dan cara berbicara yang etis, dialektika itu," cakapnya lagi.
Disinggung mengenai banyak pihak yang mengatakan, bahwa jika berbicara lembut tidak akan didengar oleh pemerintah pusat, menurut Aidil lagi - lagi bahwa persoalan tersebut harusnya boleh keras, tapi tidak dengan bahasa yang kasar.
"Maka keras tapi tidak kasar, tidak memaki. Tapi kalau ada statement kasar "mengsetan - setankan" orang itu tidak benar. Kita senang kom sikap kritis dia, tapi jangan kasar. Kita ini kan kental dengan falsafah melayu, yang harus dijunjung tinggi," cakapnya lagi.
Lebih jauh, ia mengatakan, dengan adanya respon dari pusat tersebut nantinya akan menyulitkan Bupati Adil sendiri.
"Sebenarnya nego itu kan harus cantik mainnya. Lobi - lobi juga sama. Itu kan tidak memaksimalkan potensi yang ada pada kita namanya," tukasnya.
Seperti diberitakan CAKAPLAH.com sebelumnya, saat rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se Indonesia di Pekanbaru Kamis (9/12/2022) lalu, M Adil melakukan kritik keras kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman.
Adil juga sempat mengeluarkan kata-kata mempertanyakan orang di Kemenkeu apakah berisi iblis atau setan?
Baca: Bupati Meranti Sindir Isi Kemenkeu 'Iblis atau Setan', Sekarang Dituntut Minta Maaf
Saat itu Adil bertanya soal dana bagi hasil (DBH) minyak Kepulauan Meranti kepada Kemendagri dan Kemenkeu.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, Kabupaten Kepulauan Meranti |