ROHUL (CAKAPLAH)-Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu saat ini tengah menyiapkan Rencana Revitalisasi Danau Dipo Boncah Balong. Lokasi itu, nantinya akan diubah menjadi salah satu destinasi wisata andalan Negeri Seribu Suluk. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rokan Hulu Drs.H.Yusmar M.,Si mengatakan sesuai SK Bupati Nomor: Kpts.050/BAPPEDA/078/2021, Danau Dipo menjadi satu dari 17 kawasan kumuh di Kabupaten Rokan Hulu yang akan menjadi lokasi prioritas revitalisasi. 

Revitalisasi Danau Dipo diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp30 miliar lebih dan rencananya akan diajukan melalui APBN Kementerian PUPR. 

Yusmar menjelaskan, adapun konsep revitalisasi Danau Dipo yang tengah disusun yaitu mengembalikan kawasan tersebut sebagai Kampung Budaya "Kesultanan Melayu" dengan sentuhan modern. 

"Sesuai dengan konsep awalnya, makanya kita matangkan dulu DED nya. Makanya dalam perencanaan tidak boleh mengarang indah tapi harus selaras antara kata, data, dan kenyataan, sehingga meyakinkan kementerian bahwa kegiatan ini benar-benar dibutuhkan" terang Yusmar, Kamis (28/9/2023). 

Bakal Jadi Kawasan Ekowisata

Revitalisasi Danau Dipo Boncah Balong tidak lepas dari komitmen pemerintah daerah untuk melakukan penataan kawasan kumuh, sekaligus menjadikan daerah tersebut sebagai destinasi wisata baru. 

Revitalisasi Danau Dipo nantinya akan menerapkan konsep ekowisata atau kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Konsep ini tidak lepas dari sejarah Danau Dipo yang dulunya merupakan bagian aliran Sungai Rokan, pernah menjadi pelabuhan dan pusat perdagangan Kesultanan Melayu Kepenuhan hingga ke Bagansiapiapi yang kini menjadi Ibukota kabupaten Rokan hilir. 

Aliran sungai tersebut kemudian, secara alamiah menutup hingga membentuk sebuah danau yang diberi nama Dipo Boncah Bolang. 

Tokoh masyarakat Kepenuhan Masrum mengatakan, Danau Dipo dulunya menjadi danau yang bersih dan asri. Namun, pesatnya pertumbuhan masyarakat di sekitar Danau Dipo membuat Danau Dipo ini menjadi kumuh dan terjadi pendangkalan. 

"Dulu airnya bersih, tapi sekarang ini karena pertumbuhan penduduk dan banyak masyarakat yang membuang limbah rumah tangganya ke danau, danau ini kotor dan dipenuhi eceng gondok," terang Masrum. 

Rencananya, Danau Dipo yang luasannya mencapai 55,71 Ha, akan dibangun dengan tema kolosal, dibalut fasilitas modern, mulai dari pelabuhan kapal wisata, ruang terbuka hijau, revitalisasi makam-makam kuno, dan perumahan masyarakat dengan kesan Melayu. 

Camat Kepenuhan, Gustia Hendri mengapresiasi rencana pemerintah merevitalisasi kawasan kumuh termasuk Danau Dipo di Kelurahan Kepenuhan Tengah, Kecamatan Kepenuhan. Dia menyatakan, selain mengembalikan kelestarian lingkungan sekitar, rencana ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. 

"Kita berharap dengan adanya rencana revitalisasi Danau Dipo akan menjadi salah satu destinasi wisata disamping adanya destinasi wisata religi Surau Suluk Syekh Abdul Wahab Rokan di Rantau Binuang sakti," bebernya.