PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau pada bulan Desember tahun 2023 adalah 156,29 atau naik sebesar 1,27 persen dibanding NTP November 2023 sebesar 154,33.
"NTP Provinsi Riau bulan Desember 2023 sebesar 156,29 atau naik sebesar 1,27 persen dibanding NTP November 2023 sebesar 154,33," ujar Kepala BPS Riau Asep Riyadi, Ahad (7/1/2024).
Ia mengatakan kenaikan NTP disebabkan naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,48 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,20 persen.
"Indeks harga konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen, sementara indeks harga yang dibayar untuk keperluan produksi (BPPBM) mengalami
kenaikan sebesar 0,05 persen," Cakapnya.
Kenaikan NTP di Provinsi Riau pada bulan Desember 2023 terjadi pada 2 dari 5 subsektor penyusun NTP.
"Kenaikan NTP terjadi pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang naik sebesar 1,45 persen dan subsektor Tanaman Pangan yang naik sebesar 0,77 persen. Sementara itu, subsektor yang mengalami penurunan NTP terdalam adalah subsektor Peternakan dengan penurunan sebesar 0,80 persen, diikuti oleh subsektor Hortikultura yang turun sebesar 0,60 persen dan subsektor Perikanan yang mengalami penurunan sebesar 0,08 persen," ungkapnya.
Pada Desember 2023, 8 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera mengalami kenaikan NTP. Riau tercatat sebagai provinsi dengan kenaikan NTP terbesar ke-4, dimana kenaikan tertinggi terjadi di Sumatera Barat sebesar 1,80 persen, Bangka Belitung sebesar 1,55 persen dan Lampung sebesar 1,50 persen.
Sebagai informasi Nilai Tukar Petani adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.