Asisten III Setdakab Kepulauan Meranti, Rosdaner SPd, (tengah) didampingi Kadisparpora Rizki Hidayat (kiri) saat membuka kegiatan mandi safar di Tasik Nambus, Rabu (23/10/2019).
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Ada tradisi masyarakat di Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti, Riau, pada Rabu terakhir bulan Safar. Mereka mandi-mandi di Tasik Nambus Desa Darul Takzim.
Semula, tradisi ini berjalan seadanya. Setiap Rabu terakhir bulan Safar, mulai pagi hingga siang, ribuan warga yang berasal dari Kecamatan Tebingtinggi Barat dan sekitarnya ramai-ramai menuju Tasik Nambus. Sesampainya di tasik itu, warga langsung mandi, berfoto, atau hanya untuk melihat pemandangan alam. Tradisi ini hanya dilakukan satu hari setiap tahunnya.
Oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Laskar Merah Putih, tradisi ini dikemas dangan sebaik mungkin. Mereka berkoordinasi dengan Disparpora dan berhasil mengundang pejabat dari Provinsi Riau, Plt Kepala UPT KPH Tebingtinggi, Arif Hendratmo, untuk menyaksikan langsung tradisi mandi safar di sana.
Saat itu hadir juga Asisten III Setdakab Kepulauan Meranti, Rosdaner, Kepala Disparpora Kepulauan Meranti, Rizki Hidayat, dan pejabat lainnya.
Dengan dibantu Disparpora, tradisi tahunan ini semakin meriah. Ribuan warga yang pergi ke Tasik Nambus dihibur live musik oleh Blacan Aromatic dari Pekanbaru, Riau. Selain itu, panitia juga menyiapkan kue apam sebanyak 4.000 keping. Kue khas masyarakat melayu itu diberikan percuma alias gratis ke pengunjung.
Lebih dari itu, Pokdarwis Laskar Merah Putih juga menyediakan berbagai fasilitas di yang berada di tengah hutan lindung ini. Di sana, tersedia gazebo pengunjung sebanyak enam unit, rumah pohon satu unit dan gazebo VIP dua unit, serta MCK tempat berganti pakaian.
Dalam sambutannya, Rizki Hidayat mengatakan Tasik Nambus sudah banyak mengalami perubahan sebagai salah satu tempat tujuan wisata. Kedepan, tasik ini akan dijadikan destinasi patiwisata dan wisata unggulan Kepulauan Meranti.
"Untuk itu, mari sama-sama kita lestarikan, dan jaga lingkungannya," ajak Rizki.
Dikatakannya lagi, Tasik Nambus menjadi kesempatan bagus bagi pengelola untuk membawa wisatawan yang ingin datang dan menikmati keindahan alam.
Rizki juga mengingatkan kepada kepala desa untuk membina masyarakatnya dengan mengembangkan ekonomi kreatif sesuai dengan kearifan lokal. Untuk seluruh masyarakat diminta agar bisa membuka diri serta jangan alergi kepada pengunjung. Warga dipesankan betul supaya menjaga etika, dan kesopanan sehingga tamu dari luar daerah mau datang lagi. Sehingga konsep pariwisata untuk memakmurkan masyarakat dengan pengembangan ekonomi bisa terwujud.
"Ini satu peluang bagaimana bisa menjual ini kepada wisatawan. Kepada kepala desa jangan sia-siakan kesempatan ini, ayo bina masyarakat dengan mengembangkan ekonomi kreatif sesuai dengan kearifan lokal di sini," kata Rizki.
Rizki berharap, kedepannya destinasi ini terus dikembangkan dengan berbagai inovasi dan atraksi yang menarik.
Sementara itu, Rosdaner mengajak masyarakat, pemuda dan Ormas untuk bergandeng mengembangkan pariwisata. Katanya, di Meranti banyak tempat bagus namun sangat minim destinasi wisata. Untuk itu pemuda dan ormas serta masyarakat diminta bergandeng tangan untuk membuat kegiatan pengembangan wisata agar banyak wisatawan yang datang.
Selain itu, Rosdaner juga mengajak lintas sektor untuk mengembangkan destinasi pariwisata Tasik Nambus dengan bekerjasama sesuai dengan tupoksi. "Kalau ini berkembang menjadi salah tempat wisata, maka masyarakat tak perlu keluar daerah untuk berlibur," ujarnya.
Ketua Pokdarwis Laskar Merah Putih, Tengku Fadli Fahrudin mengatakan tradisi mandi Safar didominasi oleh masyarakat sekitar. Namun, tidak sedikit juga masyarakat dari luar daerah hadir dalam momen ini. Masyarakat meyakini tradisi mandi Safar dilakukan untuk menyucikan diri dan menolak bala.
"Tradisi ini sudah dilakukan sejak tasik ini ditemukan, namun tidak seramai saat ini. Sekarang setiap tahunnya dalam pelaksanaan mandi safar, masyarakat yang hadir bisa sampai ribuan," ujar Tengku Fadli.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Kabupaten Kepulauan Meranti |