PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak di Provinsi Riau saat ini seluruhnya dinyatakan sudah sembuh. Dengan demikian Riau kembali nihil PMK.
Kepala Dinas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Faralinda Sari mengatakan, sebelumnya pada akhir Desember 2022 lalu, Riau sempat dinyatakan nihil PMK. Namun kemudian ditemukan lagi pada Februari tahun 2023.
"Pada awal tahun lalu, kembali ditemukan ternak yang terpapar PMK di Bengkalis dan Siak. Namun saat ini sudah sembuh, sehingga di Riau kembali nihil PMK," kata Faralinda, Selasa (7/3/2023).
Faralinda menyampaikan, hingga saat ini ternak yang terpapar PMK di Riau sebanyak 5.256 ekor. Dari jumlah tersebut, 33 ekor diantaranya mati, potong paksa 35 ekor, dan sembuh 5.188 ekor.
"Untuk tingkat kesembuhan hewan ternak yang terpapar PMK di Riau juga tinggi. Sebagai bentuk antisipasi, saat ini petugas juga menggencarkan program vaksin pada ternak," terangnya.
Faralinda menyebut, untuk daerah yang paling banyak terpapar PMK yakni di Kuantan Singingi sebanyak 1.560 ekor, kemudian Rokan Hulu 1.053 ekor, Indragiri Hulu 724 ekor, Pelalawan 527 ekor.
"Kemudian Siak 520 ekor, Indragiri Hilir 268 ekor, Kampar 343 ekor, Bengkalis 242 ekor, Dumai 8 ekor. Sedangkan tiga daerah di Riau nihil PMK yakni Pekanbaru, Rokan Hilir dan Kepulauan Meranti," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga tetap mengimbau masyarakat yang memiliki ternak untuk tetap waspada. Pasalnya, meskipun ternak sudah tidak memiliki gejala PMK, namun masih ada ternak yang bisa menularkan PMK pada ternak lainnya.
"Karena itu masyarakat diimbau untuk melakukan vaksin ternaknya. Dengan begitu daya ketahanan ternak meningkatkan, sehingga tidak gampang terpapar virus," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |