Wakil Ketua DPRD Riau, Syafaruddin Poti.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Ketua DPRD Riau, Syafaruddin Poti mengaku masih mempertanyakan keinginan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau yang ingin Badan Usahanya mengelola 39 persen Blok Rokan.
Syafaruddin Poti yang juga merupakan Ketua Hulubalang LAM Rohul, dengan bergelar Panglimo Boso Paga Noguri tersebut juga mempertanyakan kesiapan BUMA LAM untuk mengelola Blok Rokan tersebut.
"Saya tak pernah tau tentang itu. Saya belum pernah diajak, dan di DPRD belum dibahas. Apakah sudah resmi (BUMA) ? Siapa pemegang sahamnya? Artinya begini, kalau lembaga adat ini atas nama bisnis kan tak elok. Namun, kalau memperjuangkan untuk anak kemenakan ini sangat elok. LAM itukan mengayomi, kalau atas nama LAM kurang elok," kata Poti.
Politisi PDI P ini menambahkan, bahwa untuk menyikapi hal tersebut secara kelembagaan, akan dilakukan rapat pimpinan DPRD Riau karena lembaga DPRD merupakan lembaga kolegtif kolegial.
"Kita rapat pimpinan dulu, karena DPRD ini kan lembaga kolegtif, lembaga musyawarah. Nanti kita rapatkan, bagaimana PI 10 persen, bagaimana sisa saham yang bisa diperjuangkan untuk B to B tersebut," tukas Poti.
Sebagaimana diketahui, keinginan LAM membentuk BUMA untuk ikut serta mengelola Blom Rokan menimbulkan pro kontra. Ada pihak yang mendukung, namun banyak pula pihak yang tidak mendukung.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |