Belum ada Kambing di Riau yang terjangkit PMK.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dari kasus pertama 19 Mei lalu sampai hari ini, Sabtu (3/9/2022), hewan ternak di Riau yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ternyata mayoritas terjangkit ke hewan ternak jenis Sapi.
Padahal, PMK atau Foot and Mouth Disease (FMD) merupakan penyakit yang sangat menular menyerang hewan berkuku belah (cloven hoop), seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa/kijang, onta dan gajah.
Menariknya, sampai saat ini, menurut Juru Bicara Satgas Penanganan PMK Provinsi Riau, Faralinda Sari, belum ada seekorpun dari data yang dirangkum bahwa PMK menyerang hewan ternak Kambing.
Padahal, berdasarkan penelusuran dari Data Badan Pusat Statistik, populasi hewan ternak Kambing di Provinsi Riau tahun 2021 mencapai 238. 217 ekor. Terbilang cukup banyak.
Fara mengatakan, sudah ada total 3.693 hewan ternak di Riau yang terserang PMK selama kasus awal sampai hari ini.
"Setelah dilakukan intervensi, pengobatan dengan obat obatan, alhamdulillah 2.441 ekor berhasil sembuh," cakapnya.
"Daerah dengan paling banyak terserang sakit PMK adalah Kuansing dengan 1.135 Sapi, dan berhasil sembuh 900 ekor. Dan tersisa 229 kasus di kabupaten itu," kata Fara.
Selanjutnya, daerah dengan tingkat PMK paling sedikit saat ini kata Fara adalah Kota Dumai, dengan total 16 ekor yang sakit.
"Namun memang, Kota Dumai baru terserang baru sekitar dua pekan terakhir," ucapnya lagi.
Lebih jauh, Fara menjelaskan, dari total 12 Kabupaten Kota di Riau, saat ini, Rokan Hilir, Pekanbaru dan Kabupaten Kepualauam Meranti yang belum terserang PMK.
Untuk diketahui, hewan yang terjangkit PMK akan mengalami masa inkubasi selama 2-14 hari sejak mereka tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |