Foto: Istimewa
|
SIAK (CAKAPLAH) - Tren Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Kabupaten Siak masih mengalami penambahan kasus.
Dari data terupdate Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Siak per hari ini, Selasa (22/11/2022), ada 7 kasus baru ditemukan di kampung Rawang Kao, Kecamatan Lubuk Dalam.
Kepala Diskannak Siak, drh Susilawati membenarkan data tersebut. Ia menyampaikan sapi yang suspek PMK telah dilakukan karantina awal dan penanganan secara intensif.
"Ada tanda klinis pada sapi-sapi itu dan tim di lapangan sudah memberikan vaksin antibiotik dan vitamin sebagai langkah awal penanganan," cakapnya saat dikonfirmasi.
Dengan bertambahnya jumlah tersebut, total kasus PMK di Kabupaten Siak tercatat sebanyak 368 ekor ternak terinfeksi dengan rincian sembuh sebanyak 341 ekor, mati 5 ekor, potong paksa 6 ekor, dan yang masih sakit atau dalam perawatan sebanyak 16 ekor.
Kasus PMK ternak tersebar 10 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Siak, terbanyak berada di Kecamatan Kandis dengan jumlah 114 kasus, namun yang sembuh sudah mencapai 110 ternak. Hal itu dikarenakan wilayah Kecamatan Kandis menjadi sasaran empuk bagi agen penjual ternak nakal untuk mendistribusikan sapi dari luar daerah, sapi yang masuk terkadang tanpa dokumen lengkap dan sering ditemukan sapi yang masuk sudah terinfeksi.
Meski begitu, Diskannak Siak terus melakukan upaya mencapai zero PMK dengan gencar melakukan pemberian vaksin terhadap ternak yang ada di Siak, dari data yang dihimpun sudah dilakukan vaksinasi pertama dan kedua dengan dosis 15.900 dosis yang tersalurkan.
Untuk diketahui, dari 9 daerah kabupaten/kota penyebaran PMK di Riau, saat ini 5 daerah sudah zero kasus yakni Dumai, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Siak |