Rabu, 06 Desember 2023

Breaking News

  • BMKG: El Nino Tingkatkan Risiko Karhutla   ●   
  • Harga Pinang Kering di Riau Turun Pekan Ini   ●   
  • UIR Kukuhkan Prof Anas Puri Jadi Guru Besar Ke - 14 Bidang Teknik Sipil   ●   
  • Heboh Air Sikumbang di Kampar Kandung Bakteri Caliform, Ternyata Ini Sumbernya   ●   
  • Dokter dan Bidan Jarang Masuk, Pj Walikota Pekanbaru Ingatkan Puskesmas Jangan Persulit Warga   ●   
  • Annas Maamun Siap Maju Pilgub Riau 2024 Bersama Andi Rachman, Jika...
Honda November 2023

CAKAP RAKYAT
Darurat Regenerasi Petani
Senin, 25 September 2023 11:52 WIB
Darurat Regenerasi Petani
Dr. (H.C.) H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM.

Perlahan tapi pasti, Indonesia mulai kehilangan prediket sebagai negara agraris. Segudang permasalahan tak henti-hentinya menghampiri. Teranyar perihal Sumber Daya Manusia (SDM). Berawal survei dilakukan lembaga Jakpat, didapati temuan bahwa dari 100 generasi Z berusia 15-26 tahun hanya 6 yang ingin bekerja dan menekuni bidang pertanian. Terlepas perdebatan apa survei sudah mewakili seluruh Indonesia, fakta di lapangan tak bisa disangkal: pertanian tak lagi menarik di mata generasi muda.

Mirisnya, manakala antusias bertani penduduk usia muda surut, di sisi lain sebagian para petani mulai menua. Penuaan pekerja di sektor pertanian patut diwaspadai. Apalagi tanpa diiringi regenerasi. Indikasi sudah terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Agustus 2015 jumlah tenaga kerja pertanian 37,75 juta orang, sementara Agustus 2019 35,45 juta orang. Berkurang 2,3 juta dalam 4 tahun.

Minimnya regenerasi petani pertanda buruk. Mereka ujung tombak yang menjaga ketersediaan pangan. Apabila ketersediaan petani secara nasional kian berkurang, produktivitas pertanian menurun dan upaya penjaminan hak atas pangan di Indonesia tak dapat terpenuhi. Ketika ini terjadi, jelas ancaman nyata ketahanan pangan nasional. Ujungnya, dari negeri swasembada pangan menuju importir beras.

Bicara lingkup lebih luas, Indonesia berada di urutan keenam negara proporsi tenaga kerja pertanian tertinggi di Asia Tenggara. Menurut ASEAN Statistics Division, proporsi tenaga kerja pertanian di Indonesia sebesar 29,8 persen di tahun 2020. Posisi Indonesia berada di bawah Kamboja (32.1 persen). Adapun Myanmar negara proporsi tenaga kerja pertanian paling tinggi di Asia Tenggara yakni 48,9 persen.

Terkait produktivitas, Vietnam produsen terbesar ke-5 dunia disusul Thailand dan India. Ketiga negara tadi pengekspor beras ke Indonesia. Ironisnya, di tahun 90-an (semasa orde baru), Indonesia “mentor” sejumlah negara di Asia di bidang pertanian. Sebut diantaranya pemerintah Malaysia, Thailand dan Vietnam pernah kerjasama dengan Indonesia. Pejabat, peneliti dan asosiasi petani mereka berkunjung ke Indonesia untuk studi. Ada juga pejabat dan peneliti Indonesia yang diundang. Sebab dekade 80-an pertanian RI tergolong maju. Buktinya dianugerahi medali oleh badan PBB bidang pangan FAO. Cukup banyak negara luar belajar ilmu pertanian ke Indonesia. Mulai teknis budi daya, pengelolaan stok dan stabilitas harga. Contoh nyata di Malaysia ada Bernas, meniru Bulog.

Selain itu tersebut pula India. Belum lama ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sepulang dari sana menuturkan bahwa kebijakan pertanian di India serupa metode zaman pemerintahan Soeharto. Mereka memakai koperasi bukan konglomerasi. Sehingga pupuk bukan dari pabrik namun dibuat koperasi yang dibekali riset dan penelitian. Kebijakan India guna mengamankan dan menghindari menipisnya stok pangan dalam negeri.

Kenyataan di atas terasa pahit. Dahulu Indonesia “guru” sekarang malah ketergantungan ke “muridnya”. Memang produksi beras Indonesia masih tergolong banyak. Namun kebutuhan terus merangkak akibat jumlah penduduk terus tumbuh. Sementara produktivitas pertanian tak naik signifikan. Informasi terkini Pemerintah berencana mau impor beras lagi. Presiden Joko Widodo menyatakan Kamboja menyambut baik rencana impor beras 250 ribu ton per tahun. Keputusan impor terang saja paradoks. Sebab di tahun lalu Presiden Jokowi sempat membanggakan keberhasilan Indonesia swasembada beras ke seantero penjuru nusantara.

Kembali ke hasil survei di awal tulisan, tak sulit menebak alasan mengapa generasi muda tak mau kerja di bidang pertanian. Paling utama Pemerintah masih setengah hati memperkuat dan melindungi komoditas pertanian beserta petani. Ditambah kebijakan Pemerintah bumerang. Misal jor-joran impor kala panen raya atau abai atas alih fungsi dan konversi lahan pertanian. Untuk disebut terakhir, tak terhitung lagi lahan pertanian digusur demi infrastruktur bahkan Proyek Strategis Nasional. Hal ini ditemukan di banyak daerah, terutama yang sebagian besar wilayahnya berupa sawah. Seiring getolnya Pemerintahan Jokowi membangun infrastruktur. Sebut diantaranya bandara Lombok dan jalan poros Mataram ke bandara yang mendorong konversi lahan sawah, di Majalengka lahan pertanian beralih fungsi jadi bandara dan lain-lain.

Tanpa bermaksud anti pembangunan, infrastruktur diperlukan untuk memajukan bangsa. Tapi harus seimbang. Potensi kehilangan lahan sawah dan pertanian sudah di depan mata. Jangan membangun fisik membabi-buta sampai mengorbankan produktivitas pertanian. Karena ini berkaitan ketahanan pangan. Taruhannya kedaulatan negara. Pertanian juga bukan sekedar konsumsi dalam negeri. Produk pangan kayak beras komoditas andalan di kawasan Asia. Artinya peluang nilai ekonomi. Kemudian, keunggulan pangan bakal menaikan posisi tawar negara produsen.

Perlu Intervensi

Oleh karena itu, regenerasi SDM pertanian harus ditanggapi serius. Pada dasarnya kiat menumbuhkan minat generasi muda bertani bukan sesuatu yang “wah”. Komitmen pengambil kebijakan saja yang kurang. Diawali fasilitas memadai, dukungan modal usaha tani, jaminan ketersediaan lahan, apresiasi pengembangan skill dan kemampuan bertani serta proteksi kebijakan negara. Negara barat yang liberal semisal Amerika Serikat saja melindungi petani mereka, menjamin dan memastikan ketersediaan pupuk serta menata rantai niaga yang menguntungkan petani.

Berikutnya, pendekatan komprehensif dibutuhkan demi menumbuhkan antusiasme bertani di kalangan usia muda. Urusan tak bisa andalkan satu kementerian, lembaga atau dinas yang membidangi pertanian. Harus terintegrasi. Termasuk sektor pendidikan. Sehingga generasi muda memandang pertanian punya masa depan menjanjikan serta berkontribusi wujudkan kedaulatan negara.

Di pusat, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sudah intervensi ke perguruan tinggi. Begitupula seharusnya di daerah. Terkhusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mesti lakukan langkah serupa ke sekolah-sekolah. Lebih spesifik lagi ke pendidikan vokasi. Bila perlu dirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian setiap kecamatan. Keinginan barusan bukan hasrat menggebu-gebu. Perkebunan dan pertanian salah satu kontributor terbesar perekonomian Riau. Kita ingin generasi muda daerah memainkan peran sentral dan memperoleh keuntungan dari keunggulan Sumber Daya Alam (SDA) Riau. 

Berhubung SMK kewenangan Pemprov, ragam pendekatan bisa ditempuh. Fasilitasi kerjasama atau sinergi dari pemangku kepentingan seperti perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pertanian. Selanjutnya beri dukungan optimal kepada pendidikan vokasi. Bukan semata melahirkan generasi minat jadi petani, tapi juga SDM yang mampu menelurkan ide dan inovasi menggenjot produktivitas pertanian dan perkebunan.

Mengenai pertanian tak hanya beras, potensi pangan lokal seperti sagu perlu dikembangkan. Mengingat kaum muda punya daya adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi, besar harapan mereka dapat menghadirkan terobosan teknologi pengembangan usaha pertanian dan mempersingkat rantai distribusi pangan untuk membantu petani mendapatkan harga lebih baik. Disamping itu tentunya pendamping petani mengembangkan kapasitas usaha dan memperkuat kelembagaan. Kalau langkah-langkah fundamental tersebut bisa ditempuh, apapun ancaman dan tantangan dapat ditaklukan.

Pengembangan teknologi dan dukungan infrastruktur sektor pertanian mesti diimbangi regenerasi SDM pertanian. Disinilah pentingnya memperkenalkan dunia pertanian kepada generasi muda sejak dini. Regenerasi petani bukan semata demi menyelamatkan perut penduduk dari krisis pangan. Tetapi dibalik itu ada misi besar menyelamatkan kedaulatan negara lewat ketahanan pangan.

Penulis : Dr. (H.C.) H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM. (Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau)
Editor : Ali
Kategori : Cakap Rakyat
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Terkait
Kamis, 14 September 2023 08:02 WIB
Riau Yang Menginspirasi
Kamis, 21 September 2023 13:50 WIB
Riau Terhubung Tanda Beruntung
Senin, 17 April 2023 08:04 WIB
Memuliakan Malam Mulia
Minggu, 17 September 2023 12:06 WIB
Keselamatan Pasien Prioritas Utama
Selasa, 07 Februari 2023 12:12 WIB
Kesejahteraan Pekerja dan Martabat Bangsa
Kamis, 23 Februari 2023 08:02 WIB
Investasi Paling Untung Itu SDM
Sabtu, 08 Juli 2023 08:53 WIB
PPDB: Momen Membangun Mentalitas
Minggu, 12 Februari 2023 19:23 WIB
Pers Dan Peran Mendidik Bangsa
Jum'at, 19 Mei 2023 08:04 WIB
Modal Sosial Kebangkitan Nasional
Kamis, 01 Juni 2023 09:30 WIB
Tameng Itu Bernama Pancasila
Selasa, 20 Desember 2022 17:48 WIB
Kesetiakawanan Butuh Keteladanan
Minggu, 23 Juli 2023 16:04 WIB
Perlindungan Anak Tanggung Jawab Bersama
Senin, 06 Maret 2023 09:43 WIB
Kebijakan Untuk Digugu Dan Ditiru
Sabtu, 13 Mei 2023 08:22 WIB
Perawat Dan Masa Depan Bangsa
Kamis, 30 Maret 2023 07:50 WIB
Modal Sosial Bangun Negeri
Rabu, 03 Mei 2023 08:01 WIB
Pendidikan Adalah Koentji
Jum'at, 21 April 2023 21:28 WIB
Misi Menjaga Fitrah
Sabtu, 11 Maret 2023 08:40 WIB
Wanita Dan Daya Saing Bangsa
Senin, 11 September 2023 07:05 WIB
Judi Bikin Merugi
Jum'at, 04 Agustus 2023 11:05 WIB
Ketersediaan Beras Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Senin, 09 Januari 2023 08:03 WIB
Pelayanan Adalah Pondasi
Rabu, 25 Januari 2023 08:01 WIB
Tekad Ekstrem Atasi Kemiskinan
Selasa, 08 Agustus 2023 08:18 WIB
Pentingnya Memproteksi Aset Bangsa
Sabtu, 27 Mei 2023 16:24 WIB
Belanja Berkualitas, SDM Naik Kelas
Selasa, 22 Agustus 2023 08:23 WIB
Membaur Menjadi Melayu
Senin, 14 Agustus 2023 08:16 WIB
Pramuka Garda Terdepan Bangsa
Rabu, 12 Juli 2023 10:14 WIB
Koperasi Dan Misi Solidaritas Sosial
Komentar
cakaplah-mpr.jpeg
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian

MPR RI lainnya ...
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
AMSI
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'

CAKAPLAH TV lainnya ...
Rabu, 06 Desember 2023
PN Bangkinang Eksekusi Lahan di Kota Garo
Rabu, 06 Desember 2023
Desa Wisata Kedabu Rapat Sajikan Sensasi Kopi Liberika di Pulau Terdepan
Rabu, 06 Desember 2023
Warga Dumai Banjiri Bukit Gelanggang Saksikan Iyeth Bustami Tampil di Gema Riuh Festival 2023
Rabu, 06 Desember 2023
Raja Isyam Azwar di Mata Yusmar Yusuf: Terobosan Genial dalam Gelombang Zaman

Serantau lainnya ...
Jumat, 24 November 2023
Modena Luncurkan Purifier Hood Series, Gabungan Cooker Hood dan Air Purifier Pertama di Indonesia
Jumat, 24 November 2023
@OMONICLINIC.ID Batalkan Acara Bersama Lucinta Luna, Ini Alasannya
Minggu, 12 November 2023
9 Produk Diadora Yang Wajib Dimiliki Saat Berolahraga
Selasa, 24 Oktober 2023
Jaga Kekokampakan dan Mempererat Persaudaraan, PTM Pasifik Gelar Lomba Internal

Gaya Hidup lainnya ...
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru

Advertorial lainnya ...
Kamis, 16 November 2023
ASUS Vivobook Go 14, Laptop Thin and Light Entry-Level Terbaik, Segini Harganya
Kamis, 16 November 2023
6 Rekomendasi Laptop 10 Jutaan Terbaik dan Spesifikasinya
Kamis, 02 November 2023
Baterai iPhone Cacat, Apple Digugat Rp 30 Triliun
Kamis, 02 November 2023
Sebelum Beli Galaxy A05 dan A05s, Kamu Harus Tahu Lima Hal Ini

Tekno dan Sains lainnya ...
Kamis, 16 November 2023
Terus Berinovasi, Universitas Abdurrab Buat Body Lotion "Halala" dari Kopi Meranti
Minggu, 29 Oktober 2023
Pantai Hospital Kuala Lumpur Miliki Teknologi Pengobatan Kanker Otak Tanpa Bedah
Senin, 23 Oktober 2023
Warganya Butuh Faskes, Perangkat Desa Karya Indah Kunjungi BPJS Kesehatan
Jumat, 13 Oktober 2023
Donor Darah PSMTI Riau Targetkan 1.000 Kantong, Banyak Doorprize Disiapkan

Kesehatan dan Keluarga lainnya ...
Rabu, 29 November 2023
Hadirkan Pembicara dari 5 Negara, Univrab Gelar Konferensi Internasional
Rabu, 29 November 2023
Perpustakaan UIR Taja Lomba Story Telling Bagi Pelajar SMA se-Kota Pekanbaru
Jumat, 24 November 2023
UIR Dominasi Kemenangan di EA Award VII 2023, Rektor Ungkapkan Kebanggaannya
Kamis, 23 November 2023
Prodi Ilmu Hukum Umri Raih Akreditasi Unggul, Rektor: Kado Milad ke-111 untuk Masyarakat Riau

Kampus lainnya ...
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana

CSR lainnya ...

Khas Hotel Desember 2023
Terpopuler
Pemkab ROhil 2023
Foto
Iklan CAKAPLAH
Selasa, 17 Oktober 2023
'Flock' Band Asal Pekanbaru Riau Rilis Single Perdana Bertajuk Skenario Pencipta
Rabu, 23 Agustus 2023
Review Film Gran Turismo, Kombinasi Ideal Adrenalin Balap dan Emosi
Senin, 21 Agustus 2023
Tampil di Malam Penutupan Kenduri Riau, Ifan Seventeen Bius Ribuan Penonton
Sabtu, 19 Agustus 2023
Giliran Umi Pipik dan Marissya Icha Polisikan Oklin Fia

Selebriti lainnya ...
Senin, 28 Agustus 2023
Ketua DPRD Siak Ikut Gerakan Tanam Ribuan Bibit Pohon bersama Polri
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil

Parlementaria Siak lainnya ...
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari

Religi lainnya ...
Indeks Berita
www www