SIAK (CAKAPLAH) - Tidak ada prestasi yang lebih tinggi selain bisa bermanfaat bagi orang lain.
Hal itu dirasakan Rasidah, isteri Bupati Siak yang juga ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Siak.
Tiap orang berbeda memaknai Hari Kartini. Baginya bukan hanya mengenang perjuangan RA Kartini saja, tetapi juga momen membangkitkan semangat juang kaum wanita pada umumnya.
Apalagi, di masa pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh aspek termasuk aspek ekonomi, perempuan harus andil berjuang memenuhi kebutuhan keluarganya.
Fenomena itu membuat Rasidah berinisiatif untuk memberi bantuan kepada keluarga terdampak Covid-19 yang kurang mampu di Kabupaten Siak.
Sebanyak 320 paket sembako berhasil ia kumpulkan, dengan cara menggaet salah satu perusahaan BUMD di Siak untuk bekerjasama dalam program PKK Peduli.
"Alhamdulillah bantuan itu adalah bentuk kepedulian PKK dan PT BSP terhadap kaum duafa, janda dan keluarga prasejahtera di Siak. Kami tahu mereka sedang membutuhkan bantuan seperti ini di tengah pandemi," kata Rasidah kepada CAKAPLAH.com, Rabu (21/4/2021).
Ia mengatakan target penyaluran paket sembako tersebut untuk 8 kecamatan, masing-masing kecamatan mendapat jatah 40 ppaket sembako.
Keluarga penerima bantuan sosial itu tentunya berdasarkan rekomendasi pihak kecamatan yang dipilih dari keluarga yang layak mendapatkannya. Satu paket sembako itu terdiri dari beras 10 kg, telur ayam 1 papan, minyak goreng 2 liter, gula pasir 1 kg dan ikan kaleng 1 pcs.
Tak hanya sembako, Rasidah juga memberi uang sagu hati kepada keluarga yang dia datangi. Sumbangan uang itu ia kumpulkan dari pengurus PKK se-Kabupaten Siak.
Menariknya, paket sembako tersebut diantar langsung oleh Rasidah ditemani oleh emak-emak PKK lainnya dan didampingi perwakilan PT BSP.
"Kalau diantar langsung kita jadi tahu bagaimana kondisi keluarga yang kita santuni. Saya senang bertemu mereka dan bertanya apa keluhan mereka," kata dia.
Rasidah selalu senang jika bertemu dan berbincang dengan warganya. Mendengarkan cerita dan perjuangan untuk bertahan. Hampir semua menginspirasi dan dia menjadi tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan warganya.
Selain bantuan materil, ia juga membantu kaum wanita di Siak dari sisi inmateril, seperti membantu ibu-ibu mengembangkan kemampuan dan keterampilannya memproduksi barang kerajinan yang bernilai ekonomis, hingga menjadi bisnis.
"Lewat Dekranasda dan PKK, kami mengajarkan para ibu keterampilan, sehingga dapat mandiri," katanya.
Di Dekranasda, ibu-ibu tersebut diajarkan merajut, membatik, menenun dan membuat keterampilan lainnya, para ibu dan perempuan lainnya diajak untuk menggali potensi diri, sehingga dapat memiliki penghasilan sendiri.
"Program di Dekranasda itu relevan dengan kondisi pandemi Covid-19 sekarang yang menuntut kaum wanita harus berjuang membantu ekonomi keluarganya," imbuh Rasidah.
Dalam era informasi yang serba cepat seperti saat ini, ibu memang menjadi tumpuan dan tokoh sentral di rumahnya. Tapi dalam keterbatasan, tetaplah bijak dalam bersikap, bersyukur dan patuh kepada suami, meski memiliki penghasilan sendiri dan lebih banyak.
"Pelatihan dan pengembangan diri, kami menyasar sampai ke kampung kampung, melalui PKK dan Dekranasda. Kami ingin lahir dan tumbuh UMKM sebagai jawaban kemandirian itu," jelasnya.
Saat ini yang menjadi perhatian pihaknya adalah Sungai Mandau. Rasidah sangat ingin para perempuan di sana dapat mandiri. Bangkitnya para Kartini di suatu daerah, akan ditandai dengan sehatnya anak, membaiknya ekonomi dan lahirnya generasi cerdas.
"Saya ingin masyarakat menyadarinya, saya ada untuk mereka dan bagian dari mereka. Meski tak sesempurna Raden Ajeng Kartini, namun setidaknya saya punya keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik, di mana pun dan kapan pun," tutupnya.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Siak |
01
02
03
04
05
Indeks Berita