SIAK (CAKAPLAH) - Di usia yang sangat senja seorang nenek bernama Nuteh (83), warga Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau harus menjalani hidup secara mandiri. Ia tinggal seorang diri di sebuah rumah kecil peninggalan suaminya.
Sudah belasan tahun nek Nuteh hidup mandiri tanpa ditemani sanak saudaranya. Beruntung nek Nuteh bisa bertahan hidup dari uang pensiun suaminya yang telah meninggal dunia.
"Suami saya sudah lama meninggal. Anak juga sudah lama meninggal," cerita nek Nuteh kepada istri Bupati Siak, Rasidah Alfedri saat berkunjung ke rumahnya dan hendak membagikan sembako, Jum'at (13/8/2021).
Meski ia masih memiliki sanak keluarga yang tinggal di Kecamatan Dayun, namun keluarganya tersebut jarang menemuinya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia mengandalkan uang pensiunan suaminya yang dulu pernah bekerja di Beacukai Siak, tiap bulan ia menerima sekitar Rp600 ribu, cukup untuk menyambung hidup satu bulan.
Nenek malang ini bercerita, perjuangannya untuk mendapat uang pensiun itu juga tidak gampang. Ia harus berjalan kaki dan terkadang diantar tetangga menuju pelabuhan kecil untuk naik sampan menyeberangi sungai Siak mengambil uang pensiunan di kantor Pos yang berlokasi di Kecamatan Siak.
Meski tubuhnya tak sekuat dulu, setiap hari nek Nuteh juga harus membersihkan rumah dan pekerjaan rumahnya sendiri.
Mendengar cerita nek Nuteh, Ketua Dekranasda Siak Rasidah Alfedri tak kuasa menahan air matanya. Sesekali istri Bupati Siak itu mengusap air matanya dengan tisu.
Demi melihat kondisi nenek malang itu, Rasidah rela mengantar langsung bantuan sembako dan sejumlah uang tunai ke rumah nek Nuteh. Sebab dengan melihat langsung ia bisa merasakan kesulitan yang dialami olehnya.
"Berbagi merupakan salah satu bentuk kepedulian kita terhadap sesama, dengan berbagi kita juga dapat merasa lebih bersyukur atas nikmat dan rezeki yang telah kita dapatkan. Selain itu kita juga dapat merasakan kebahagiaan tersendiri disaat kita dapat membantu orang lain," kata Rasidah.
Dijelaskan Rasidah, sembako berupa beras, telor, mie instan, minyak goreng, gula dan ikan kalengan itu merupakan program Jumat Berbagi dari Dekranasda Siak.
"Semoga ini bisa membantu meringankan beban nek Nuteh, walaupun sedikit yang penting upaya kita ikhlas. Harapannya ini bisa menginspirasi bagi warga maupun organisasi lainnya yang memiliki kelebihan rezeki untuk peduli kepada orang yang membutuhkan bantuan," katanya.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Siak |