Dr. Saidul Amin, MA
|
Ramadhan telah berlalu. Ada seribu harapan dan selaksa cemas di hati setiap muslim. harapan agar amal dan ibadah diterima Allah. Harapan agar pintu surga terbuka luas. Harapan agar bertemu di Ramadhan akan datang. Harapan, harapan dan harapan lagi.
Jiwa terasa cemas. Cemas amal tertolak. Cemas dahsyatnya api neraka. Cemas kalau usia tak sampai ke tahun depan. Cemas, cemas dan cemas lagi.
Ramadhan pada hakikatnya adalah revolusi peradaban. Perubahan total dari mentalitas penerima menjadi jiwa pemberi. Pribadi yang pasif menjadi aktif. Individu yang materealistik menjadi sosok yang spiritualistik. Sosok Pragmatis dan hedonis menjadi insan rahmatan lil alamin.
Kini kita berada di pintu gerbang Syawal. Hari ini kita bergembira. Tapi ingatlah itu cuma kegembiraan sesaat, sementara dan simbolis. Sebab kita sesunguhnya sedang menunggu dan berharap kegembiraan yang hakiki bagi orang yang berhasil dalam berpuasa. Itulah kegembiraan ketika berhadapan dengan Allah di surganya nanti. Pada saat itu mereka bertemu dengan Allah dengan kerinduan tak terhingga dan Allah menanti dengan cinta yang tak berbatas.
Semoga kegembiraan di hari raya ini adalah down payment (DP) untuk kebahagiaan hakiki di akhirat nanti. Insya Allah.
Penulis | : | Dr. Saidul Amin, MA, Ketua PW Muhammadiyah Riau |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Cakap Rakyat |